Satu

1059 Words
Terlihat seorang wanita tengah berjalan memasuki sebuah gedung perusahaan bersama kedua bodyguardnya. Wajahnya terlihat dingin dan menatap fokus kedepan, sampai akhirnya dia sampai di depan pintu ruangan yang ditempati pemimpin perusahaan Aleria corp. Wanita ini adalah Alexy, yang hari ini akan menggantikan adiknya untuk memimpin perusahaan Aleria corp. Alexy langsung membuka pintu ruangan tersebut tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Setelah berhasil masuk, mata Alexy langsung menatap pemandangan yang kurang sedap. Dia melihat adiknya, Darren, sedang berciuman mesra dengan seorang wanita di pangkuannya. Mereka terlihat sangat menikmati hingga tidak menyadari kehadiran Alexy, hingga akhirnya Alexy berdehem untuk membuyarkan ciuman mereka. "Alexy? Kenapa kamu kesini?" Darren yang terkejut dengan kehadiran Alexy segera melepas pagutannya dan mendorong pelan wanitanya untuk pergi meninggalkan dirinya berdua bersama kakaknya. "Hari ini kamu tidak perlu lagi memimpin perusahaan ini. Aku yang akan menggantikanmu. Sekarang kamu pergi!" Dengan suara dingin Alexy berucap tentang maksud kedatangannya ke perusahaan. Darren yang mendengar ucapan Alexy awalnya terkejut, tetapi beberapa detik kemudian ekspresi bahagia terpancar di wajahnya. "Kalau begitu aku akan dengan senang hati memberikan perusahaan ini kepadamu kakakku yang cantik!" Darren yang tidak terlalu peduli dengan perusahaan berujar dengan bahagia. Jika posisi pemimpin perusahaan digantikan oleh Alexy maka Darren bisa sepuasnya bermain wanita tanpa dipusingkan masalah pekerjaan. Setelah Darren mengucapkan kata pujian di akhir perkataannya, ia segera mengemasi barangnya dan menoel dagu Alexy untuk menggodanya. Namun, Alexy hanya menanggapi kelakuan adeknya dengan sikap dingin. Dia tidak terlalu senang dengan apa yang dilakukan Darren selama ini. Alexy mengisyaratkan bodyguardnya dengan tatapan untuk menemui asisten Darren selama ini dan meminta dokumen-dokumen perusahaan yang harus diselesaikan segera. Sambil menunggu bodyguardnya mengambil dokumen, Alexy memilih berjalan menuju kursi empuk khusus pemimpin perusahaan dan duduk disana. Dia menatap sekeliling ruangan itu dengan seksama. Beberapa menit kemudian Alexy mendengar pintu dibuka dan melihat kedua bodyguardnya membawa setumpuk besar dokumen-dokumen di tangannya. "Nyonya, ini adalah dokumen yang harus diselesaikan," ucap salah satu bodyguard sambil menaruh pelan dokumen-dokumen itu di atas meja Alexy. Alexy melotot kaget melihat tumpukan dokumen yang hampir menutupi setengah bagian tubuh atasnya, bahkan dia tidak dapat melihat bodyguardnya dari balik dokumen-dokumen itu. Alexy memejamkan matanya berusaha meredam amarahnya kepada Darren, "sebenarnya apa yang dilakukan Darren selama ini?!" Alexy menghela napas berat, lalu mulai menyelesaikan satu demi satu dokumen-dokumen di hadapannya. *** Malam harinya, Alexy masih berkutat dengan dokumen-dokumen di hadapannya. Seluruh tubuh dan pikirannya terasa lelah karena dokumen-dokumen yang menurutnya tak kunjung berkurang. Suara dering ponsel membuyarkan fokus Alexy pada dokumen, lalu dia mengangkat panggilan tersebut yang ternyata berasal dari Jean, ibunya. "Alexy? Kamu masih bekerja? Ini jam berapa? Kamu baru hari ini menggantikan posisi Darren tapi sudah bekerja sampai selarut ini. Pulang lah, mommy sudah menyiapkan makan malam keluarga hari ini." "Tapi pekerjaan Alexy belum selesai, mom." "Pulang sekarang. Pekerjaanmu bisa dilanjutkan besok!" Jean tidak bisa menerima bantahan Alexy. Dia hanya ingin Alexy tidak memaksakan diri untuk bekerja. Lagipula Alexy memiliki anak yang harus diperhatikan di rumah. Sebelum Alexy sempat menjawab ucapan Jean, panggilan telepon sudah ditutup oleh Jean. Akhirnya mau tidak mau Alexy harus pulang dan melanjutkan pekerjaannya besok. *** Ketika Alexy telah sampai di kediamannya, dia langsung disambut teriakan ceria anaknya sambil berlari memeluk kaki Alexy untuk meminta Alexy menggendongnya. alexy segera menggendong anaknya dan mencium pipi gembil anaknya. Alexy membawaserta anaknya memasuki rumah, lalu ia menemukan sosok tunangannya yang sudah duduk di antara keluargnya. Tunangannya yaitu Sky atau biasa dipanggil Kai, tengah bersenda gurau dengan Darren. Ketika Alexy menghampiri keluarganya dan tunangannya, dia menurunkan anaknya dari gendongannya, lalu duduk di salah satu kursi kosong tepat di sebelah Kai. "Kenapa kamu baru pulang? Bukankah hari ini hari pertama kamu menggantikan Darren? Seharusnya tidak usah terlalu memaksakan dirimu." Jean menceramahi Alexy yang baru tiba di rumah. Alexy yang mendapat ceramahan dari Jean, melirik kesal ke arah Darren yang pura-pura tidak menyadari tatapan kesalnya. "Mommy bisa tanyakan langsung sama Darren. Dia hanya tahu bermain wanita tanpa memikirkan perusahaan sama sekali!" Alexy mengadukan perbuatan Darren selama ini, yang membuat pekerjaan pertama Alexy menjadi sangat berat. Seandainya Darren mampu mengurus perusahaan, pasti Alexy tidak akan menggantikan posisinya. Namun sayangnya, Darren yang memiliki kesenangan terhadap wanita, membuatnya lalai akan tugasnya di perusahaan. Dia terlalu menganggap remeh posisi pemimpin perusahaan. "Wajar saja. Darren hanya tahu bermain wanita, mana tahu tentang perusahaan," Dimitri yang merupakan saudara kembar Darren, menimpali ucapan Alexy tentang kelakuan Darren. Selama ini Dimitri juga kesal dengan sikap Darren yang suka bermain wanita dan tidak memedulikan perusahaan, padahal perusahaan sedang diambang kritis. Darren menatap tidak suka ke arah Dimitri. Dia bisa memaklumi Alexy yang mengadukan perbuatannya, tetapi dia tidak terima jika Dimitri ikut campur dengan urusannya. "Darren, kapan kamu berhenti main perempuan? Kamu sudah dewasa, sudah seharusnya mencari pendamping," Dominic yang sedari tadi diam dan memperhatikan interaksi di antara anak dan istrinya, akhirnya buka suara menasehati Darren. "Dad, aku masih belum siap mencari pendamping," ucap Darren dengan kesal karena ucapan Dimitri dan Alexy, dia mendapatkan nasehat dari ayahnya untuk mencari pendamping. Pembicaraan tentang Darren dan perilakunya yang suka bermain wanita berlangsung cukup lama hingga membuat Darren tidak dapat berkata apapun. Kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan perkembangan hubungan Alexy dan Kai yang akan melangsungkan pernikahan, mengingat Alexy dan Kai yang sudah terlalu lama bertunangan. *** Setelah makan malam berlangsung, semuanya kembali ke kamarnya masing-masing. Ketika Darren kembali ke kamarnya, dia berpapasan dengan Dimitri yang baru keluar dari kamar mengambil ponselnya yang ketinggalan. Saat Darren berada di samping Dimitri ketika berpapasan, dia berbicara dengan dingin kepada saudaranya itu, "Jangan mengurusi apa yang menjadi urusanku! Kau urus saja wanita yang kau tawan di apartemenmu!" Jantung Dimitri berhenti sejenak ketika mendengar ucapan Darren. Dia tidak menyangka Darren akan mengatakan hal itu. Tanpa menunggu balasan Dimitri, Darren langsung melanjutkan langkahnya menuju kamar, meninggalkan Dimitri yang masih mematung di tempat. *** "Aku mencintaimu." Sebelum Alexy mendengar balasan pernyataannya kepada Leonard, tiba-tiba seorang wanita muncul dari belakang tubuhnya, "kau datang?" Mata Alexy menunjukkan ketakutan melihat wanita yang baru keluar dari belakang tubuh Leonard. Wanita itu adalah Yuka, wanita yang selalu terbayang dipikiran Alexy, wajah yang sama dengan wajah yang selama ini menyiksa Leonard, wanita yang sempat menyekapnya dan ia telah membakar rambutnya. "Aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak bermain dengan anak nakal, Leo," ucap yuka kepada Leonard *** Alexy terbangun dengan keringat dingin membanjiri wajahnya. Ia kembali bermimpi hal yang sama setiap harinya. Raut wajah Alexy diliputi ketakutan sekaligus raut dingin di kedua matanya. Alexy kesal karena terus dihantui mimpi yang sama selama ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD