Dominic memijat kepalanya yang berdenyut hebat, rasanya pusing sekali memikirkan ketiga anaknya itu. Tak ada satupun diantara mereka yang bisa diatur, ya mungkin itu semua juga karena mereka sudah cukup dewasa. Jadi, tak mudah lagi untuk diatur sesuka hati Dominic. Jean pun sama, namun wanita paruh baya itu terlihat lebih tenang walaupun pikirannya bercabang saat ini. “Kenapa, anak-anak sekarang susah sekali diatur ya, Sayang?” Hening. Tak ada jawaban dari Jean, wanita itu benar-benar sibuk dengan pikirannya sendirian, sampai tak menyadari kalau kekasih hatinya mengajak bicara. Dominic pun belum menyadari kalau istrinya saat ini sedang melamun. “Mereka seperti susah sekali masuk lagi ke dalam genggaman tangan kita. Berbeda saat mereka masih kecil, sekarang justru ganas sekali. Apalagi D