Dan seperti tahun pertama, saat memperingati hari anniversary mereka. Pada tahun kelima ini juga mereka lalui tanpa menghabiskan dessert mereka. Berdua mereka berjalan bergandengan tangan dan menuju kamar mereka. Valdi menutup pintu kamar, dan langsung menggendong tubuh Nannete dan melabuhkannya di tempat tidur besar di ruangan hotel Dharmawangsa nan megah ini. Nanette memandangnya suaminya dengan mata bulatnya, karena tak biasanya Valdi bermain dengan penuh gairah seperti ini. Valdi langsung membuka celananya dan mengangkat kaki Nanette lalu mencium seluruh tubuhnya dengan hasrat. Memberikan ciuman yang kuat di leher Nanette dan Nanette yakin, besok pasti berbekas dan dia harus memakai pakaian model turtle neck agar bekas ciuman Valdi tidak kelihatan oleh orang. Nanette membiarkan Valdi dengan permainan yang sedikit kasar, mungkin ini sisi lain seorang Valdi saat dia ingin menunjukkan cintanya dan rasa bersalahnya. Dengan gerakan yang tidak lagi lembut, Valdi memasuki Nanette dan membuat Nanette menggeliat liar tak tertahankan. Pengalaman bercinta tidak lembut seperti yang biasa mereka lakukan, membuat Nanette bersemangat dan ikut menggerak-gerakan tubuhnya mengikuti gerakan Valdi yang semakin liar dan dalam. Valdi meremas kencang dadanya Nanette dengan dua tangannya dan menatap istrinya penuh gairah saat pelepasan mereka berdua datang serempak, jerit kepuasan, mengema di kamar hotel temaram ini “ Maafkan Aku” Itu kata-kata Valdi sebelum terkapar lemas di bahu Nanette.
Nanette membelai-belai rambut suaminya dengan sayang.
“ Minta maaf untuk lupa hari anniversary atau minta maaf karena bermain kasar?” Tanyanya. Valdi akan menjawabnya, tapi Nanette duluan membuka mulutnya, “ Aku suka permainan seperti tadi, tidak pernah aku nikmati sama sekali dari kita menikah, benar-benar memberikan sensasi baru dalam diriku. Jadi kamu tidak perlu minta maaf untuk itu. Kamu boleh mengulanginya lagi nanti. Kalau untuk lupa hari anniversary. Kamu uda aku maafkan, karena aku sangat mengerti kamu dan aku sungguh mencintaimu.”
Valdi menggesek-gesekan dagunya ke bahu Nanette lalu berkata “ Aku minta maaf karena telah melupakan hari anniversary kita lagi. Untuk permainan kasar tadi, aku juga suka. Ternyata sangat mengairahkan.” Kata Vadi sambil membaringkan tubuhnya ke samping Nanette. Bersama mereka sekarang meredakan debaran di hati dengan saling memeluk erat.
“ Viona nginap di rumah mamaku?” Tanya Valdi sambil membelai-belai bahu polos Nanette.
“ Iya. Aku bilang sampai minggu. Karena aku booking kamar hotel ini dua hari. Biar papa bisa melepaskan stress. Kita mau ajak Viona ke puncak juga belum jadi.Papa malah tidak membahasnya lagi setelah kejadian pasang double pengaman itu.” Kata Nanette sambil tersenyum memandang suaminya.
“ Oh ya? Emang papa ada bilang kita mau ajak Viona ke puncak?” Tanya Valdi binggung.
“ Ada suamiku sayang. Papa malah ajak untuk tidak tinggal di villa keluargaku. Papa bilang ingin tinggal di hotel baru yang bernuansa Bali. Aku udah menyetujuinya. Tapi Papa tak pernah lagi membahasnya , jadi ku pikir , papa sibuk banget sehingga belum bisa pergi. Makanya aku diamin aja.” Kata Nanette membalikkan badannya untuk memeluk perut suaminya.
“ Memang papa sibuk banget . Nanti kita atur waktu untuk ajak Viona jalan-jalan ke puncak. Mungkin dua minggu lagi, papa sudah selesai kerjaannya untuk proyek Nakamoto ini. Genom yang mau diteliti banyak banget dari mereka. ” Kata Valdi beralasan. Padahal di otaknya sama sekali dia tidak ingat ada pembicaraan seperti itu dengan istrinya. Kok aku bisa se blank ini ya? Bathin Valdi dalam hati.
“ Di, minggu depan aku bersama Bu Ike kepilih ikut symposium dosen ekonomi se Asia tenggara di, Malaysia.” Kata Nanette.
Valdi mengangguk . Nanette selalu seperti itu, saat membicarakan tentang hal pekerjaan dia akan memanggil Valdi dengan namanya, Di. Dan akan memanggil Valdi dengan Pa, kalau itu diluar pekerjaan dan tentang urusan rumah tangga mereka.
“Malaysianya di kota apa? Kamu bisa ketemu Valdo dong kalau lagi ke sana?” Kata Valdi sambil memainkan rambut panjang Nanette.
“ Valdo, adikmu? Aku sampai lupa kamu punya adik , karena nggak pernah berjumpa dengan dia dari kita pacaran sampai kita kawin? Kami symposiumnya di adakan di Kuala Lumpur. Emang Valdo di Malaysia, di kota apa?” Tanya Nanette pada suaminya.
“ Di Penang. Waktu kita pacaran dia memang baru merintis perusahaannya di sana dan saat kita menikah, Valdo tidak bisa pulang karena harus mengawal selebritas Hongkong si Andy Lau yang konser di Singapura dan Malaysia, tapi dia minta maaf karena nggak bisa pulang dan sebagai gantinya dia kasih hadiah honeymoon untuk kita Voucher hotel di Club Med , Pattaya.” Kata Valdi.
“ Aku sih lebih kepingin, adik iparku pulang di hari pernikahanku daripada dapat hadiah. ” Kata Nanette.
“ Jangan gitu Na, Valdo kan, waktu itu perusahaannya, pertama kali dapat job sebesar itu dengan selebritas ternama, kalau dia korbankan demi pulang ke pernikahan kita, kesempatan itu tidak akan lagi dia dapatkan. Dan memang , sejak konser Andy Lau itu, Perusahaan Valdo jadi terkenal dan banyak dipakai sebagai tenaga bodyguard untuk selebritas-selebritas yang mengadakan konser di Asia Tenggara, bahkan sekarang dia sudah merambah ke seluruh Asia dan Amerika, karena para selebritas Asia, cocok dengan perusahaan Valdo untuk komunikasi dan pelayanan.” Kata Valdi menjelaskan kepada istrinya kenapa adik satu-satunya tak pulang saat mereka menikah.
“ Apakah Valdo sudah berencana menikah?” Tanya Nanette.
“ Belum lah, punya pacar aja belum, saat dua tahun yang lalu dia pulang. Dia bilang sih belum punya pacar, tapi sekarang aku nggak tahu. Loh kamu kemana ya, waktu Valdo pulang dua tahun lalu?Kok bisa nggak ketemu dia?” Tanya Valdi berpikir keras.
“ Ih. Kamu kok lupa sih,Di. Aku kan lagi ikut papa dan mamaku yang ngajak Viona ke Singapura bareng Kak Ninette dan Kak Nanette juga dengan anak-anak mereka.” Kata Nanette sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ Oh Iya . Tapi kenapa aku nggak ikut kamu ya , saat itu?”
“Karena kamu kan bekerja, kita perginya saat liburan di kampusku. Kalian para suami memang nggak ada yang ikut. ”Kata Nanette lagi.
Valdi hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Sepertinya memoriku banyak yang hilang, ntah kenapa banyak sekali yang aku lupakan. Kalau untuk hal-hal kecil aku lupa, masih dapat dimengerti tapi hal seperti hari pernikahanpun, aku bisa lupa itu sungguh keterlaluan. Untung aku memiliki seorang istri yang sangat pengertian dan penuh cinta seperti Nanette. Dia adalah wanita yang tidak neko-neko. Punya prinsip dan selalu tahu bagaimana menempatkan diri sebagai seorang istri.
Meskipun Nanette berasal dari keluarga kaya raya, tapi tidak sedikitpun dia sombong. Dulu Valdi sempat ragu saat ingin mengungkapkan perasaannya kepada Nanette. Karena dia merasa keluarganya tidak sebanding dengan keluarga Nanette yang kaya raya. Ayah Nanette adalah pengusaha nasional dengan berbagai bisnis. Ibu Nanette adalah seorang notaris. Sedangkan ayah Valdi hanya pengusaha konveksi kecil yang hanya memiliki puluhan pegawai, tidak bisa dibandingkan usaha ayah Nanette yang memiliki ratusan pegawai . Valdi dulu hampir mundur teratur, karena takut ditolak oleh Nanette. Dia hanya punya otak pintarnya. Valdi juga bukan cowok romantis yang jago gombal. Tapi Nanette ternyata mencintainya. Nanette yang selalu menelepon Valdi dan mengajaknya ngobrol di malam hari menjelang tidur. Kadang Nanette yang akan datang ke lab nya dan menunggunya selesai bekerja dan suatu hari saat Nanette menunggunya di labnya. Valdi tidak tahan lagi, dia mengenggam tangan Nanette dan berkata.
“ Bolehkah hubungan kita ini kita tingkatkan jadi hubungan kekasih, bukan lagi persahabatan?” Tanyanya dengan suara lirih. Nanette tanpa berpikir langsung mengganguk kencang dan menjerit kesenangan .
“ Akhirnya , setelah yang aku tunggu-tunggu selama lima bulan ini , hari ini tercapai.”
“ Emang kamu menunggu aku mengungkapkan perasaanku?” Tanya Valdi dengan mata lugunya.
“ Ya. Iya lah, Pak. Aku kasih target pada diriku, kalau sampai bulan ke enam kamu masih diam saja. Aku yang akan menembakmu. Aku sungguh tidak tahan lagi. ” Kata Nanette sambil tersenyum dan langsung menggandeng tangan Valdi ke luar lab.
Valdi juga langsung memeluk bahu Nanette dan berkata “ Terimakasih, Na. Aku mencintaimu.” Itu kata-kata cinta pertama yang Valdi ucapkan kepada Nanette dan dilakukan sambil jalan ke mobil Nanette , bukan saling bertatapan dan saling menggengam tangan. Dan saat itu , hati Nanette terbang ke langit ke tujuh sangking senangnya, mendapatkan kata cinta pertama dari lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Valdi dan Nanette berpacaran selama satu setengah tahun sebelum Valdi melamarnya jadi istrinya. Saat itu Valdi baru naik pangkat menjadi kepala lab dan itu membuatnya makin percaya diri untuk melamar Nanette. Valdi juga telah membeli secara kredit sebuah rumah mungil yang lengkap dengan kolam renang agar Nanette tetap bisa berenang di pagi hari sesuai dengan kesukaannya saat di masih gadis dan tinggal di rumah mewah ayahnya.
Pesta pernikahan mereka dilaksanakan dengan sederhana. Nanette tidak mau dibuatin pesta mewah oleh ayahnya, meskipun ayahnya memaksa, karena Nanette anak terakhir yang seharusnya mendapatkan pesta mewah juga seperti kakak-kakaknya. Nanette bilang dia lebih suka dengan pesta sederhana yang intim. Akhirnya papa Nanette setuju dan mengikuti kehendak mereka berdua.
Kejadian itu sudah lima tahun berlalu, tepat di hari ini dan ini tahun ke lima Valdi melupakan hari pernikahan mereka. Valdi sangat menyesal dan merasa bersalah pada Nanette. Dalam hati, Valdi bertekad sekali lagi, untuk tahun ke enam nanti, dia tidak akan melupakan hari pernihakannya lagi.
Valdi langsung membalikkan badannya dan memeluk istrinya yang tampak memejamkan mata.
“Na, kamu mandi dulu. Setelah itu baru aku mandi.” kata Valdi .
“ Okay, tolong keluarin baju tidurku.” Kata Nanette sambil beranjak ke kamar tidur.
Valdi juga beranjak bangun tanpa lagi memakai celananya. Lalu mengangkat koper kecil Nanette ke meja kecil di dekat tempat tidur. Membuka kode kombinasi koper yang merupakan tanggal pernikahan mereka. Lalu ketika koper terbuka, Valdi bengong sejenak .
Apa yang harus aku ambil? tadi Nanette memintaku mengambil sesuatu di kopernya tapi aku sama sekali tidak ingat. Valdi berpikir dengan keras , tapi sama sekali tidak ingat, apa yang harus di ambilnya di koper itu, dan mengapa juga dia harus membuka koper. Di otaknya seperti kembali ada lubang dan lubang itu terasa semakin mengangga sekarang.
“ Di, mana baju tidurku?” Jerit Nanette menjulurkan kepalanya dari kamar mandi.
“ Okay, ini sayangku.” Jawab Aldi cepat, sambil mengeluarkan lingerie sexy berwarna merah dan menjulurkannya ke Nanette sambil mendorong pintu kamar mandi dan melihat Nanette yang berdiri telanjang sambil mengeringkan rambutnya.
“ Keluar telanjang juga nggak apa-apa. Seluruh tubuhmu sudah aku nikmati. ” Kata Valdi mengedipkan matanya , tapi sebenarnya dia ingin menutupi kalau tadi dia sempat lupa, apa yang harus dia ambil di koper Nanette.
“Besok aja ya, sayangku kalau mau menikmati tubuhku lagi, Aku uda ngantuk berat. Sekarang giliranmu mandi. Aku tidur dulu ya.” Kata Nanette dan membiarkan Aldi memakai kamar mandi.
Valdi menyalakan shower di kamar mandi . sambil menyiram tubuhnya dia berpikir . Aku harus mencari Lucas segera, agar mengetahui mengapa aku bisa selalu lupa. Ada apa dengan otakku ini sebenarnya? Valdi, supaya tidak lupa lagi, langsung mematikan shower dan mengambil handphonenya yang dia letakkan di wastafel kamar mandi. Lalu mengetik pesan ke Lucas , sahabatnya dari SMA. Valdi mengetik dengan cepat.
Lucas, aku mau konsul ke tempat praktekmu. Kapan kamu sempat?
Langsung tercentang dengan dua tanda biru , tanda Lucas sudah membacanya dan di layar handphone tertera Lucas is typing. Valdi menunggu sambil menggosok giginya. Handphonenya bergetar lagi dan tertera jawaban dari Lucas
Minggu depan, aku baru bisa. Minggu ini aku ikut seminar ke Bali.
Valdi membalas dengan Ok
Berarti minggu depan saat Nanette ke Malaysia, dia baru akan ke tempat Lucas untuk periksa keadaan dirinya yang sangat pelupa bulan-bulan belakangan ini. Sekarang, aku tidak mau memikirkan apa-apa dulu.Dua hari ini akan aku habiskan dengan memanjakan Nanette , istri tercintaku sebagai permintaan maaf karena aku telah melupakan hari pernikahan kami. Besok aku akan mengajak Nanette ke Gandaria City Mall dan memberikannya hadiah kalung berlian untuk hadiah buat Nanette di anniversary kami yang ke lima ini. Valdi lalu mematikan handphonenya dan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang menutupi pinggangnya.
Di tempat tidur tempat Valdi dan Nanette memadu kasih dengan gairah yang membara tadi, Valdi melihat Nanette istrinya telah tertidur lelap. Pasti dia sangat capek, setelah seharian bekerja, lalu menyetir, mengantar Viona ke rumah mama Valdi , menunggu Valdi selama satu jam di restoran dan juga bercinta dengan Valdi dengan gairah membara. Istriku yang sangat aku cintai dan aku sayangi. Maafkan aku ya, yang pelupa ini. Aku sungguh mencintaimu, bisik Valdi sambil mencium kening Nanette sebelum berbaring di sampingnya dan memejamkan matanya untuk tidur. Nanette yang dicium Valdi membuka matanya sedikit, lalu bergeser mendekat ke arah suaminya untuk memeluk Valdi dengan erat. Berdua suami istri itu tidur dengan nyenyak dalam dekapan hangat penuh cinta.