Kepala Siska menggeleng dengan cepat dan kakinya melangkah mundur agar tidak tersentuh oleh Herman, suaminya. "Sudah Pah. Mamah sudah tidak mau berbaik-baik lai dengan Papah. Mamah tetap ingin bercerai dengan Papah," ucap Siska tegas. "Tapi, Mah?!" jawab Herman yang masih bersimpuh di lantai menyesali semua perbuatannya. "Tapi apa?! Tidak ada tapi-tapian!! Kembalikan semua uang perusahaan yang telah Papah pakai. Kalau Papah masih mau mengurus usaha, silahkan urus Perusahaan Bangkit Jaya yang sudah lama tidak terurus. Papah bisa memulai semuanya dari awal, tapi tanpa modal Mamah," ucap Siska tegas menjelaskan. "PT. Bangkit Jaya kan sudah bangrut, Mah? Kalau pun ingin di mulai dari awal tentu membutuhkan modal ynag cukup besar untuk isa menjalankan roda perusahaan itu," ucap Herman pela