Mengalah Bukan Kalah

1126 Words

Vita jalan bersama Bu Ayu. Siti dan Ardan berjalan mengikuti. Mereka berdiri di depan pintu kamar karena melihat banyak orang di lantai dua. Sebagian adalah warga Mekarjaya yang berjalan bersama Ustadz Ridwan, ayah Ardan. Mereka mengikuti orang-orang suruhan Pak Sudibyo yang kembali memimpin prosesi kematian. "Di mana ayah dan ibu, Bu Ayu?" tanya Vita menengok wanita paruh baya di sebelahnya. "Ibu dan bapak ada di dalam kamar Mas Fajar. Mereka sepertinya sedang menghalangi warga yang ingin mengangkat jasad Fajar, Mbak." "Ya Allah! Kenapa harus dihalangi. Apa salah warga yang ingin membantu prosesi semua ini?" sahut Vita yang masih tidak mengerti kemauan ibu dan ayahnya itu. Gadis itu pun kemudian berjalan menuju kamar Fajar yang tepat berada di samping kamarnya. Mencoba membelah la

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD