Bab 29. Hadiah untuk Dinda

1352 Words

Kevin begitu puas dengan penyatuannya di sofa. Ia tahu Dinda masih malu-malu dan terus menahan diri untuk mendesah lebih keras. Namun, ruangan ini kedap suara hingga ia tak perlu cemas. Ia mencium bibir Dinda sebelum kembali membenahi pakaiannya. "Apa nggak ada yang tahu?" tanya Dinda seraya menurunkan kakinya dari atas sofa. Kevin tak membuka seluruh pakaiannya, jadi ia hanya tinggal merapikan semuanya. "Nggak. Asalkan nggak ada yang tiba-tiba masuk kayak tadi, nggak bakal ada yang tahu," jawab Kevin. Ia tersenyum lalu kembali mengecup bibir Dinda. "Makasih, Sayang. Aku puas banget siang ini." Dinda mengangguk malu. Ia tak menyangka akan bercinta di ruangan Kevin. Yang tadi cukup singkat dan mendebarkan, tetapi tetap saja bersama Kevin terasa luar biasa. "Aku mau ke toilet," ujar Dind

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD