Pertemanan

1079 Words

Setelah pria tadi pergi, Rika menatap datar Ken, kemudian menarik kursi untuk duduk. Ia taruh b****g seksinya pada kursi yang berseberangan dengan Ken. "Saya sudah di sini, Ken-sama. Silahkan Anda sarapan." Rika berucap sopan layaknya seorang maid meski yang terkandung di dalamnya hanya sebuah rasa terpaksa. Nampaknya... ia masih dend— KRUKKRUK~ 'Perut sialan!' umpat Rika dalam hati tatkala suara perut malah berbunyi dengan erotisnya. Pipi Rika merona tipis karena malu, kemudian menghela nafas singkat. Memalukan. "Hahah, lihat. Tubuhmu jauh lebih jujur daripada mulutmu, sayank," olok Ken sembari tergelak kecil. "Ayo, jangan diam di situ, manisku. Kemarilah duduk di sebelahku dan temani aku makan. Dalam artian kau juga ikut makan, Rika-chan sayank..." Ken menarik mundur sebuah kursi d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD