Ye Xuan terdiam beberapa belas detik. ia masih menimbang ini dan itu, apakah perlu mengatakan semuanya kepada sang sahabat dari Fei. "Fei..." Lan menatap lekat ke wajah gadis ayu di depannya. Ia duduk bersila sambil terus menghadap ke arah Ye Xuan yang memakai tubuh Fei. Ye Xuan membalas tatapan Lan. "Apakah aku harus ungkap semuanya pada kamu, Lan?" Sinar matanya seolah ragu. Apalagi suara Fei di delam ruang jiwa terus berseru memohon agar Ye Xuan jangan memberitahu Lan. "Iya, harus dong. Kita kan sudah bersahabat sedari SMP. Kita sudah sering saling tukar cerita. Aku pun sudah sering cerita semua keluh kesah aku ke kamu. Bagaimana bisa kamu tidak mau cerita masalah kamu ke aku? Apa kamu tidak percaya dengan aku, Fei?" Sorot mata tajam Lan terus menghujam ke manik mata Fei. Ye Xuan se