Ye Xuan sudah kembali ke rumah bibi yang secara otomatis itu menjadi rumah dia sendiri karena ketiga penghuninya sudah meringkuk di jeruji besi.
"Tuan Ye, apakah benar-benar tidak apa-apa dengan Bibi dan semuanya di penjara?" tanya Fei dari ruang jiwa. Suaranya masih terdengar takut. Bisa dibayangkan betapa lemahnya mental Fei di depan keluarga sang bibi.
"Tenang saja, Nona Fei sudah mendengar dari polisi wanita itu, bukan? Mereka akan mendekam lama di penjara. Nona Fei tidak perlu khawatir." Ye Xuan menyahut sambil dia mengunci semua pintu dan jendela karena ini sudah mulai menjelang petang.
"Lalu... persidangan... benarkah mereka bisa menjamin adanya persidangan tertutup nantinya?" Fei di ruang jiwa masih terdengar cemas. Tentu saja itu wajar karena nantinya akan ada persidangan yang digelar berkenaan dengan kasus yang menimpa dia dan keluarga bibinya.
Fei yang penakut, rendah diri, dan tak suka keributan, tidak ingin dirinya diekspos sehubungan dengan kasus tersebut. Pastinya dia akan sangat malu jika khayalak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Dia akan memilih jiwanya hancur tak bersisa saja jika sampai orang-orang mengetahui itu, apalagi jikalau teman-temannya tau.
Tidak, Fei tidak ingin ada siapapun yang tau pelecehan yang menimpa dia, kecuali para polisi di kantor mereka saat itu.
"Polisi wanita itu mengatakan dia akan membuatmu tidak mengekspos wajahmu saat persidangan. Dan kau juga dengar sendiri bahwa persidangan akan berjalan sangat cepat karena bibi dan keluarganya sudah mengakui perbuatan mereka di kantor polisi saat itu. Mereka sudah merekam pengakuan tiga manusia laknat itu." Ye Xuan berusaha menenangkan kegelisahan Fei.
"Bisakah itu... maksudku... aku tidak perlu menghadiri persidangan? Bisakah Tuan Ye mengupayakan itu? Minta pada polisi untuk tidak menghadirkan aku di sidang, yah walaupun saat ini memang tubuhku dalam kendalimu, Tuan. Tapi aku..." Suara Fei bergetar.
Ye Xuan ingin sekali menepuk pundak Fei sekedar untuk menenangkan gadis malang itu. "Aku nanti akan bicara dengan polisi itu dan meminta mereka untuk tidak menghadirkan kita di persidangan. Toh mereka sudah memiliki bukti yang sangat kuat, bukan?"
Ye Xuan tersenyum geli ketika kembali membayangkan dia mengerjai keluarga bibinya Fei di kantor polisi. Dia secara diam-diam berhasil menembakkan Pil Kejujuran pada ketiganya sehingga mereka bisa berkoar-koar lancar mengakui semua perbuatan mereka.
Meski pil itu hanya bisa bertahan sebulan, namun itu sudah lebih dari cukup.
Pil Kejujuran buatan Ye Xuan tentu tidak sama dengan buatan alkemis lainnya. Jika alkemis lain membuat Pil Kejujuran, itu hanya bisa bertahan paling lama seminggu saja. Jangan pernah meremehkan kemampuan Ye Xuan dalam bidang alkemia.
Bakat lelaki muda itu bagai menentang langit. Oleh karena itu, terkadang Ye Xuan bertanya-tanya, apakah kedatangan dia di jaman ini dan berganti kelamin adalah sebuah hukuman dari langit karena dia kerap membuat obat yang menentang langit?
Malam itu, selesai menyerap energi alam untuk pengganti makanan nyata, Ye Xuan masuk ke Pagoda Jiwa. Dia sudah berjanji ke Tuan Yan untuk membuatkan obat bagi lemah jantung dan masalah ginjalnya.
Setelah Ye Xuan memetik berbagai tanaman herbal yang dia budidayakan di Pagoda Jiwa, ia segera membawa bahan-bahan berkhasiat itu ke sebuah ruangan khusus di lantai pertama dari bangunan Pagoda Jiwa asli di sana. Itu adalah ruang yang biasa digunakan Ye Xuan untuk membuat obat.
Dengan terampil, Ye Xuan membersihkan semua kotoran yang melekat di bahan herbal, satu demi satu menggunakan api pencuci yang dia tembakkan secara cermat dari telapak tangannya. Dia tidak boleh terlalu panas membersihkan bahan-bahannya karena akan gosong atau berakibat mengubah struktur esensi bahan di dalamnya.
Sesudah semua bahan selesai dimurnikan oleh api pencuci, Ye Xuan mulai menyuntikkan apinya lagi ke bawah kuali di depannya. Kuali itu biasa dia gunakan untuk mencampur dan memadatkan pil obat. Itu adalah kuali dari giok high-level yang tingginya sekitar 40 sentimeter dengan diameter 60 sentimeter.
Proses fusi atau pencampuran berbagai bahan obat tidak boleh dilakukan serampangan. Semua harus tepat dan benar, baik itu urutannya maupun timing masuknya. Jika salah, maka bisa terjadi ledakan dari skala kecil hingga skala besar yang bisa membahayakan keselamatan alkemis.
Karena ini adalah Ye Xuan, dia melakukan fusi bagai sedang bermain saja. Semua dia lakukan dengan cepat dan tepat. Bahkan mungkin dia juga mampu melakukannya sembari menutup mata. Itu karena level alkemia Ye Xuan sudah tinggi di tingkat Master, dan selangkah lagi menuju ke tingkat Deity.
Alkemia tingkat Deity adalah impian semua alkemis. Itu adalah level yang terlalu menentang langit, mampu menciptakan pil abadi yang bisa menghidupkan orang mati dan menumbuhkan anggota tubuh yang cacat. Oleh karena langit terkadang tak ingin munculnya alkemis tingkat Deity, maka alkemis Deity bisa dikatakan sangat langka di dunia ini.
Dan Ye Xuan nyaris mencapai tingkatan itu.
Itulah sebabnya langit membuang Ye Xuan ke jaman ini, bermaksud agar level alkemia dia menurun. Namun, ternyata Ye Xuan masih beruntung karena level alkemia dia tidak menurun. Namun, kultivasi dia yang turun sebagai akibat dari perpindahan jaman dan waktu.
Tak apa. Ye Xuan yakin di jaman ini tidak ada ahli bela diri yang menakutkan seperti di jaman dia. Itulah mengapa Ye Xuan tidak terlalu bersedih dengan turunnya level kultivasi dia. Itu masih bisa dinaikkan lagi asalkan dia berniat keras.
Selesai dengan pencampuran bahan obat, kini dia harus memadatkan bubur obat di kuali menjadi pil padat. Di sini juga sebuah tantangan bagi para alkemis. Jika pengendalian api alkemis tidak bagus, maka bisa dipastikan pil akan gagal. Jikalau berhasil, pil akan berada di mutu rendah.
Elemen api milik Ye Xuan bisa dikatakan sangat bagus. Itu yang membuat dia lekas meraih kesuksesan di bidang alkemia.
Maka, kini Ye Xuan sedang berkonsentrasi penuh menyuntikkan api dia ke bawah kuali menggunakan satu tangan, sedangkan tangan lain memadatkan bubur obat menggunakan tenaga Chi. Semua harus dilakukan dengan harmonis dan selaras agar muncul pil bermutu tinggi.
Semua proses itu membutuhkan waktu nyaris 3 jam lamanya.
Plop! Plop! Plop!
Bunyi pil yang berhasil padat pun mulai muncul dari dalam kuali. Jumlahnya total ada seratus pil berwarna hitam berkilat bagai mutiara onix. Cantik sekali.
Cekatan, Ye Xuan menaruh pil-pil itu ke botol giok kecil yang khusus digunakan untuk menyimpan pil. Harus dengan botol dari giok atau khasiat pil bisa menurun seiring waktu. Giok mampu mempertahankan mutu pil alkemia.
Total ada 10 botol dengan masing-masing botol berisi sepuluh pil.
"Akhirnya, Pil Mutiara Hitam sudah selesai." Ye Xuan tersenyum puas. Ia bernapas lega bahwa tubuh lemah Fei tidak terlalu menghalangi kemampuan alkemia dia. Mungkin karena dia sempat berkultivasi beberapa hari ini sehingga tubuh lemah Fei mulai tertempa dengan baik.
"Aku masih harus menempa tubuh ini agar pembuatan obat bisa lebih cepat. Seharusnya aku hanya butuh waktu sebentar saja untuk membuat Pil Mutiara Hitam seperti ini. Tsk!" decak Ye Xuan sambil menyimpan kesepuluh botol obat ke dalam cincin ruang dia.
Ia berencana akan mendatangi kediaman Tuan Yan besok. Ia tidak berniat menghubungi Tuan Yan atau anaknya. Itu karena dia ingin sekaligus berjalan-jalan mengenal dunia di jaman ini secara pribadi.
"Tuan Ye, apakah baru saja kamu membuat pil?" tanya Fei dari ruang jiwa. Dia juga menyaksikan sendiri bagaimana Ye Xuan menciptakan pil begitu ajaib dan mengesankan.
Ye Xuan mengangguk. "Iya, benar. Aku ini seorang alkemis di jamanku. Dan membuat pil adalah keahlianku. Nona Fei, tenang saja. Aku akan membuat tubuhmu jadi lebih kuat sebentar lagi. Kau akan jadi lebih kuat dan sehat dengan pil-pilku."