"Apa kamu benar sedang membaca?"
Yasmin tersadar dari lamunannya. Perempuan itu menutup buku yang ia pegang sejak sepuluh menit yang lalu tanpa membaliknya itu. Perempuan itu memasukkan sebuah n****+ klasik itu ke rak dan melihat laki-laki yang berada di depannya dengan datar.
"Darimana kamu tahu aku ada di sini?" tanya Yasmin bingung.
"Kamu masuk ke sini dengan kartu Yasa, kan? Yasa sedang mengambil bakso dan aku melihat notifikasi bahwa Yasa meminjam buku di perpustakaan. Yasa tak sedang di perpustakaan dan aku hanya tahu satu kenalan Yasa yang suka membaca. Aku ke sini dan benar - aku bertemu denganmu," kata Kaelan dengan bangga.
Yasmin tersenyum kecil, "Jadi ini bukan kebetulan?" tanya Yasmin.
"Aku tidak ingin pertemuan kita hanya sebuah kebetulan, Yasmin. Ini adalah takdir. Yasa
