Raisa duduk di kursi teras di ikuti Brian. "Kamu dari mana?" tanya Brian saat Raisa bersedia ia ajak bicara. "Suatu tempat," jawabnya dengan tenang, seperti beban pikiran Raisa berkurang kali ini, raut wajah Raisa juga nampak lebih cerah dari tadi siang saat dia mengajaknya bicara. Brian menghela nafasnya "Kamu gak berniat ngasih tahu aku?" Raisan menunduk "Ini hal pribadi." Brian mengangguk dan menatap Raisa "Jika itu keputusan kamu, asal kamu baik- baik saja." Brian merasa Raisa kembali menutup dirinya, padahal baru beberpa hari ini Raisa mulai terbuka, dan karena kesalahannya Raisa kembali menjadikannya orang asing. Tentu saja Raisa tak ingin, hanya saja dia masih belum siap membagi semuanya dengan Brian, Raisa hanya ingin menyelesaikan masalah dalam hidupnya satu persatu hingga s