Bab 22: Sebuah Rencana

1206 Words

Raisa menatap jam di pergelangan tangannya, dia masih menunggu Brian yang sejak setengah jam lalu membawa office girl yang waktu itu membuatnya cemburu dengan kedekatan mereka, ke klinik prusahaan yang terletak di lantai dua perusahaan. Bagusnya perusahaan ini, mereka menyediakan klinik untuk sekedar memeriksakan diri jika tiba- tiba saat bekerja ada yang sakit atau ada kecelakaan seperti yang terjadi pada Mira, dan itu gratis. Saat melihat Brian membawa seorang gadis di pangkuannya Raisa mengikuti dan bertanya "Kenapa mas?" tanyanya dengan langkah cepat mengikuti Brian. "Kejatuhan beling, Sa," jawab Brian "Aku ke klinik dulu, tunggu ya!" dan Raisa hanya bisa mengangguk saat Brian memasuki lift, tapi hingga kini Brian belum juga kembali. Sambil menunggu, Raisa memainkan ponselnya entah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD