"Pagi, pacar?" Raisa terkejut melihat Brian pagi- pagi ada di depan pintu kontrakannya. "Astaga, ngapain sih?" Raisa mengelus dadanya akibat terkejut, bukan apa- apa wajah tampan Brian benar- benar hanya beberapa senti saja dari wajahnya. "Mau olah raga kan?" Brian tahu dari pakaian yang di kenakan Raisa, tentu saja setelah mendengar sejak subuh Raisa beberesih dengan beberapa bunyi dari dalam kontrakannya, dan sejak tadi Brian terus memperhatikannya. Raisa mengangguk. "Ayo bareng," kata Brian sambil mengedikkan kepalanya. Pria itu juga mengenakan kaos dan celana training selutut dan handuk kecil yang melingkar di pundaknya, siap untuk berolah raga. Raisa menghela nafasnya lalu mulai berjalan mengikuti Brian. Mula- mula mereka berjalan pelan sambil menggerakkan tangan, seraya melakuka