bc

friendzone.

book_age12+
491
FOLLOW
2.7K
READ
love-triangle
friends to lovers
sweet
bxg
football
first love
friendship
like
intro-logo
Blurb

Di dunia ini, Raihan cuma suka 3 hal;

1. Futsal

2. Game

3. Salsa

Futsal dan Game sudah sangat ia kuasai, apalagi Raihan yang memegang jabatan sebagai kapten tim futsal di sekolahnya. Tapi untuk opsi ketiga sepertinya sangat sulit mendapatkan hati Salsa, terlebih Raihan terjebak dalam zona friendzone yang memaksanya untuk sekedar memendam perasaan.

Apakah Raihan akan tetap tinggal atau malah berpindah?

chap-preview
Free preview
1
Cewek itu tak henti-hentinya melirik ke arah depan, berharap angkot yang ia naiki sekarang bisa terbang sampai ke tempat tujuannya. Melihat jam tangannya sekali lagi, cewek itu makin panik, dan yakin ia akan jadi cleaning service dadakan pagi ini. "Kiri, Pak!" teriaknya cukup kencang dan dengan cepat ia pun turun dari angkot dan segera membayarnya. Salsabila Putri Wijaya 16tahun Gak tau cita-citanya mau jadi apa Hobi ditraktir Cewek itu lalu setengah berlari menyeberang jalan menuju sekolahnya yang terletak di seberang jalan. "Woi liat-liat b**o!" umpat seorang pengendara motor yang hampir menabraknya dari arah berlawanan "Gue telat nih!" teriak cewek itu tidak kalah kerasnya dari orang tadi, lagipula tidak ada yang tanya kan dia telat apa tidak? Sesampainya di depan gerbang, terdengar bunyi bising klakson motor dari arah belakang, Salsa lalu berbalik dan tertawa saat tahu orang itu adalah sahabatnya. Raihan Al-Wahid Prasetyo Nugraha Partner in crime Salsa Sama begonya ama Salsa Kerjanya main game mulu Nilai pas kkm udah alhamdulillah "Yah anjir gue kira lo udah di dalem, upacara" ujar Salsa sambil memandang Raihan yang masih setia di atas motornya "Gue telat nih tadi malam nonton Real ama Barca, udah minggir sana. Gue mau lewat" balas Raihan sambil mengarahkan stang motornya "Ya elah lo kan gabisa masuk, parkir motor lo di luar gerbang aja" Raihan akhirnya mengiyakan lalu me-markirkan motor matiknya di trotoar sekolah samping gerbang. "Lu kenapa terlambat?" tanya cowok berkulit putih itu sesaat setelah selesai memarkirkan motornya dan segera berabung dengan Salsa dan beberapa murid lain yang terlambat "Ngerjain tugas, lo kan tau Pak Fredy paling ga mau ngasih keringanan soal nilai, kalau nilai gue ga tuntas, lo mau sumbang nilai lo?" "Yaelah ga jaman kali ngerjain tugas" cerocos Raihan asal Salsa lalu memandang cowok di sampingnya itu "Ya setidaknya alasan gue telat lebih berkelas daripada lo haha" "Yah bodo, palingan entar diceramahin, bersihin wc. Udah" ujar Raihan, cowok jangkung ini memang selalu bersikap santai "Malas bersihin wc gue, jijay ew" balas Salsa "Sok malas, itu kan kerjaan sampingan lo jadi cleaning service" jawab Raihan dibalas tawanya yang khas "Enak aja lo kali" respon cewek berambut sepunggung itu dengan tatapan mautnya Raihan hanya bisa tertawa melihat tingkah Salsa. Ia kemudian melirik jam tangannya, dan waktu menunjukkan jam beberapa menit lagi jam 8. Tiba-tiba Pak Sukri, satpam SMA Jaya Negara yang akrab dengan baju putih khas petugas keamanan itu membuka pintu gerbang, yang artinya upacara sudah selesai dan yang terlambat pasti mendapat hukuman. "Yang terlambat masuk cepetan! siap-siap ngepel atau gak nyapu hehehe" kata Pak Sukri dengan nada mengejek dan hanya dibalas tatapan sinis oleh siswa yang berada di luar gerbang "Pak Sukri motor gue ga bawa masuk nih, noh di trotoar" ucap Raihan pada laki-laki yang kurang lebih berusia 40tahunan itu "Siap bos!" balas Pak Sukri dengan tangan menyentuh kening tanda hormat Bukan tanpa alasan Raihan dan Pak Sukri begitu akrab, pasalnya cowok itu sesekali memberi 'uang rokok' kepada satpam bertubuh besar itu. Dengan maksud jika Raihan telat, Pak Sukri akan membukakan pintu gerbang secara diam-diam agar Raihan tidak diproses oleh guru piket, tapi khusus hari senin, Pak Sukri tidak akan bisa diajak kompromi, jadi Raihan sudah paham. Sebenarnya, tindakan Raihan itu sama saja dengan penyuapan, bukan? "Anjir baru juga masuk udah ada Bu Diana masang tampang kek setan" bisik Salsa ke Raihan saat melihat Bu Diana yang terkenal sebagai guru BK atau bimbingan konseling di SMA Jaya Negara sudah menunggu untuk menghukum setiap siswa atau siswi yang terlambat, biasanya guru BK akan bertugas dibantu oleh guru piket "Hus hati-hati ntar didenger hahaha" "Salsa, Raihan" panggil Bu Diana saat mereka berdua sudah beberapa langkah melewati Bu Diana yang ada di pintu masuk menuju lapangan, karena mereka tahu, pasti yang terlambat akan diberi ceramah di lapangan, setelah itu membersihkan koridor, atau paling tidak wc siswa. "Mampus gue" ujar Raihan Dengan senyum terpaksa mereka berdua berbalik dengan sikap yang bisa dibilang sok manis "Iya ibu, kenapa manggil saya, ada apa, ada yang bisa saya bantu?" "Kamu berdua gausah ke lapangan, langsung aja nyapu ama ngepel koridor ya, Raihan yang nyapu, Salsa yang ngepel" Mau bagaimana lagi, tugas sebagai cleaning service dadakan memang menjadi satu-satunya hukuman di sekolah swasta yang cukup terkenal itu. Dan sepertinya itu cukup terbukti dengan jumlah siswa yang terlambat tiap bulannya mengalami penurunan, benar-benar memberikan efek jera daripada hukuman fisik seperti berdiri dengan kaki satu dan kedua tangan yang memegang telinga, sangat kuno. "Eh tapi bu, gak kebalik tuh? Seharusnya saya yang nyapu, Raihan yang ngepel. Gitu bu" "Ya udah kalian aja yang ngatur yang penting koridor kelas 10 bersih, saya gamau tau!" perintah Bu Diana yang memotong celotehan Salsa yang tidak penting tadi dan berlalu menuju lapangan. Raihan memasang tampang malasnya "Emang yah lo, ga mau ribet" Cewek itu tertawa "Hahah iya dong" * Bel jam ketiga berbunyi, tapi Salsa tetap santai, itu artinya ia tidak akan bertemu dengan Bu Mia dengan sejuta ion kimia yang membuat kepalanya nyaris pecah. Aneh memang, padahal Salsa tercatat sebagai anak ipa, tapi ia sangat membenci pelajaran yang satu itu. "Han, gue udah nyapu nih, ngepel ya awas ga lu pel!" ancam Salsa "Gue mau ke kelas, duluan ya!" sambungnya lagi sambil menenteng tasnya di bahu kanan "Sa! Tungguin kek yaelah" rengek Raihan seperti bayi tapi tak digubris oleh salsa yang terlanjur melangkah ke kelas 11 IPA 3. "Salsa woi gue kira lo kenapa-napa ampe ga dateng" teriak Nia yang duduk tepat di belakang Salsa saat cewek yang gemar men-jedai rambutnya itu menginjakkan kaki di kelas Nia Ayu Ramadhani Pinter tapi bego Lemot Good listener sih Suka nraktir Salsa "Alah gausah sok care deh ew" jawab Salsa sambil duduk di kursinya "Terus Raihan mana Sa?" tanya Nia kemudian Salsa mengangkat kedua bahunya, bukan berart ia ia tidak tahu, tapi tidak peduli "Tau, lagi ngepel kali" "Bisa samaan gitu ya telatnya?" goda Nia Nia, adalah salah satu orang yang selalu menggoda Salsa dan Raihan, dan yang selalu kepo menanyakan apakah mereka ada apa-apa atau tidak dan menurut Nia, Salsa dan Raihan itu sangat cocok, entah kenapa mereka berdua terlihat serasi jika bersama. "Ya terus? Gue samaan juga ama kurang lebih 10 siswa lainnya bukan cuman Raihan, terus kenapa?" jawab Salsa sarkastik, terkadang cewek itu memang selalu saja mengeluarkan perkataan yang membuat lawan bicaranya mundur perlahan. "Errr tegang amat neng, PMS ya?" tandas Nia dilanjutkan dengan tawanya "Emang lo telat gegara apa?" "Ngerjaiin tugas dari Pak Fredy" "Serius? Wah anjir Salsa bisa ngerjaiin tugas juga ternyata" secara tidak langsung Nia sudah mengejek sahabatnya itu. Salsa memandang aneh ke cewek berkulit hitam manis di belakangnya "Ya lo kan tau, gue ini pinter, cuman malas aja" jawab Salsa santai Percakapan singkat mereka terhenti karena Pak Majid Guru PKN mereka sudah masuk ke kelas dengan beribu atmosfer ke-hoaman yang ia bawa Bersamaan dengan Pak Majid, Raihan datang dengan keringat yang keliatan jelas di wajahnya. "Udah ngepelnya?" tanya Salsa saat Raihan mendaratkan bokongnya di samping Salsa dengan wajah lelah yang tidak bisa ia sembunyikan Salah satu yang unik dari Jaya Negara itu adalah cewek dan cowok yang duduknya sama, agar cowok tidak ribut karena di sampingnya cewek, dan yang cewek tidak bergosip ria karena di samping mereka ada cowok, tapi setelah kurang lebih 7 bulan Salsa sekolah di Jaya Negara itu sama sekali tidak memberikan efek yang cukup berarti. "Capek anjir, lo kira koridor pendek apa? nyapu mah enak sett sett" keluh Raihan dengan menirukan gaya orang yang sedang menyapu membuat Salsa tertawa dengan Raihan yang masih sempat melucu Obrolan mereka terpotong oleh Rio, ketua kelas yang memerintah semua murid untuk berdiri dan mengucapkan salam, berdoa, dan embel-embelnya. * "Han, hari ini lo traktir ya?" minta Salsa ketika keluar dari kelas untuk ke kantin bersama Raihan, Nia tidak ikut karena ulangan susulan dari Bu Syaira karena ia tidak masuk minggu lalu Raihan menolak mentah-mentah permintaan cewek di sampingnya "Gue mulu perasaan, sekali sekali lo kek" "Bakso doang kok Han, gue krisis nih, tanggal tua" pinta Salsa sambil menuruni tangga bersama Raihan "Lo pikir gue ATM berjalan apa, gak, gak pokoknya" Salsa hanya bisa manyun. "Yaudah gue pesan minum aja" kata Salsa saat masuk ke kantin yang lumayan ramai "Gue temenin" "Mba, air botolnya satu" minta Salsa sambil merogoh kantong rok abu-abu panjangnya, tapi ada yang aneh, Salsa lalu mengeluarkan uang sepuluh ribu diikuti dengan uang dua puluh ribu yang entah berantah darimana "Tuh, duit lo banyak" Raihan menyikut lengan Salsa "Gatau nih, kayaknya duit gue ikut kecuci tapi kering juga, alhamdulillah gue bisa makan!" ucap Salsa heboh seperti ibu-ibu yang baru saja memenangkan hadiah di TV Raihan mencibir, meskipun ia sudah sangat terbiasa dengan sikap berlebihan Salsa "Lebay lo" "Ini" Mbak Neni, penjaga kantin memberi Salsa sebotol air dingin lalu dibalas uang sepuluh ribu oleh Salsa "Satu lagi deh mba air putihnya jadi pas 10ribu ya" kata Salsa "Hari ini gue yang traktir, gue kan baek" Salsa mendongak menatap Raihan yang lebih tinggi darinya beberapa centi dan Raihan hanya membalas dengan tatapan 'terserah-lo-aja' Setelah pesan makanan dan beli minuman, Salsa dan Raihan duduk berhadapan sambil menikmati makanan masing-masing, Salsa dengan baksonya dan Raihan dengan Nasi goreng ala Bi Ijah Merasa gerakan cewek di hadapannya itu aneh Raihan memberanikan diri bertanya "Lo liatin sapa sih?" Salsa bagai tersadar akan lamunannya "Eh? Itu.. Alvin" "Ha? Alvin siapa?" Raihan lalu berbalik melihat ke arah pandangan cewek itu "Oh Alvin anak 11 IPA 1" ujar Raihan lalu memasukkan sesendok nasi goreng "Temen kelas 10 lo kan?" tanya Salsa memastikan dan dibalas anggukan oleh cowok itu karena mulutnya yang tengah bekerja "Salamin dong"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MBA (Married by Accident)

read
169.8K
bc

POTION

read
39.6K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

T E A R S

read
316.2K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

KENANGAN (INDONESIA)

read
75.9K
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
463.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook