Lamaran

1078 Words

"Kak! Kau mau membawaku kemana? Aku takut jatuh jalan seperti ini." "Tenanglah aku bersamamu." Aku terus berjalan mengikuti langkah Rangga dengan mata tertutup. Pria ini tidak memberikan sedikit pun celah bagiku untuk melihat. Padahal jalan yang kami lewati cukup jauh dan berbelok-belok. "Eh, sudah sampai kah?" Tanyaku ketika kami tiba-tiba berhenti. "Ya! Ets jangan di buka dulu." Rangga menahan tanganku yang hendak membuka penutup mata tak sabar. "Kenapa? Kau bilang sudah sampai." "Ya, tapi aku mau bertanya padamu. Apa kau sudah siap?" Pertanyaan Rangga membuat hatiku ketar-ketir. Siap? Siapa apa sih. Memangnya aku mau lihat apa? Aku mengangguk pelan, antara takut dan penasaran. Ingin segera membuka mata. Rangga tersenyum tipis karena tingkah Nadia yang tidak sabaran kemudian p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD