Sedikit tertoreh

1214 Words

"Son!" Suara ayah mengejutkan Rangga yang masih asik senyum-senyum sendiri. Mematikan sambungan telpon kemudian beranjak membantu ayahnya jalan. "Kenapa repot-repot kesini? Dad kan bisa suruh orang untuk memanggilku." Protes Rangga. Tangannya melepaskan rangkulan tatkala ayah sudah di tiba sofa dan duduk. "Apa AC di ruangan ini tidak terasa hingga kau telanjang seperti ini?" Ejek Ayah diiringi senyum mengembang. "s**t! Ayolah dad. Aku sedang membahasmu tadi." "Tidak usah sungkan, ayah dengar suara teriakan gadis di kamar ini tadi." Menepuk pundak putranya dengan tegas. "Kau mendengarnya?" Ayah mengangguk membuat Rangga mendengus kesal. "Jangan bilang Dad menguping sejak tadi." Hardik Rangga dengan ucapan sinis. "Hahaha, kau masih sama saja, Son! angkuh dan mudah terpancing." Mend

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD