Part 32 : Pergulatan Rasa

1302 Words

Ruangan di salah satu apartemen di kawasan paling moncer di Jakarta tetap menyalakan lampu meski malam sudah larut. Pertanda penghuni di ruangan itu masih berjibaku dengan kesadaran serta setumpuk pekerjaan.             “Sampai kapan kamu di sini, Bas?” tanya Dimas saat mendapati Abbas masih  berfokus  pada monitor leptop. Sibuk dengan data-data serta analisis yang mereka kerjakan sejak siang.             “Sampai aku bisa nemuin solusi.” Secangkir kopi yang tinggal tersisa ampasnya Abbas raih.             “Sial,” desisnya.             “Arafan udah mutusin, Bas. Dia udah mau nikahin Daisha. Loe gak denger waktu itu?” Dimas tak segila Abbas. Ia sudah merebahkan diri di kamar sejak pukul sepuluh malam. Terbangun karena rasa haus yang menyerang, tetapi justru mendapati sahabatnya tak ku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD