"Kamu masih belum siap? Aku sedari tadi menunggumu berdandan." Oceh Alvaro sembari berkacak pinggang menatap ke arah Atala yang tengah melamun di ujung ranjang. Ia terjebak pada masalah yang sangat rumit dan berat untuk di jalani. Tahu begini, ia tidak kuliah saja. Lebih mending bekerja untuk kehidupan keluarga saja, dari pada kuliah pakai uang hasil hutang pada rentenir kejam ini. "Halo!" Alvaro melambaikan salah satu tangannya ke depan wajah Atala, membuat gadis itu langsung sadar dari lamunannya dan menatap Alvaro dengan sinis. "Cepat pakai gaun itu, kamu akan ku ajak ke suatu tempat." Ucap Alvaro dengan serius. "Kemana?" Tanya Atala dengan ketus. "Ke suatu tempat yang mungkin belum pernah kamu datangi sebelumnya." Balas Alvaro dengan tenang lalu ikut duduk tepat di samping calon is