30 - Kanaya

1841 Words

Back to Arthur's POV * Seperti biasa, aku terbangun dengan kepala yang terasa berat, dan tenggorokan yang luar biasa kering. Perlahan, aku membuka mataku. Hal yang pertama yang kulihat adalah seberkas cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamarku. Dari sedikitnya cahaya yang tampak, sepertinya pagi ini aku bangun lebih awal dibandingkan kemarin. Selama aku di rumah sakit, bagiku tak ada yang lebih menarik dibandingkan dengan cahaya matahari pagi. Meski aku tak bisa melihat lansung proses terbitnya matahari. Aku mengejapkan mata saat melihat sesuatu seperti asap tampak mengebul di dekat jendela. Asap itu bergerak random, membentuk seperti manusia. Aku mengucek mataku. Tak percaya dengan apa yang tengah aku lihat sekarang. Perlahan, asap itu berubah menjadi sosok yang aku cari sela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD