Aku mulai terbiasa dengan kehidupan baruku. Memiliki kekasih hantu cantik yang hampir setiap saat berada di sisiku. Menurut yang aku rasakan, Lucy juga sudah semakin leluasa tinggal bersamaku. Kami sudah layaknya sepasang suami-istri yang saling mencintai. “Aaaa... Lawu!” seru Lucy ketika melihat Lawu berlarian di ruang tamu. Kami baru saja pulang dari kantor. Dan seperti biasa, Lawu langsung menyambut kedatangan sahabat karibnya itu. Lucy berjongkok, mengusap bulu Lawu sambil mengajaknya mengobrol layaknya dengan anak kecil. Aku tidak tahu apakah Lawu mengerti ucapannya atau tidak. Namun secara kebetulan, kadang Lawu melakukan apa yang Lucy perintahkan. “Mau ikut ke kamar? Ayo!” ajak Lucy pada kucing abu-abuku itu. “Kamu harus segera mandi dulu, Lucy. Nanti saja bermain sama Lawunya