"Ya kita lihat aja ntar, lagian kita kan juga cepat atau lambat bakalan tinggal bareng kan?" "Kamu bener juga sih...." Hannah bicara lembut merayu, dia sengaja mengikis jarak dengan Chandra dan menggoda Chandra lebih intens. "Ayo, aku udah telat nih!" ajak Chandra mengabaikan godaan maut yang Hannah berikan. Biasanya, Chandra tidak akan melewatkan rayuan penggoda iman seperti ini, tapi kali ini, Chandra tidak berminat menanggapi akibat sakit kepala yang bercokol di kepalanya dan juga hidung tersumbat akibat pilek yang menderanya. Sepanjang perjalanan, Hannah tidak berhenti merayu Chandra. Wanita itu sengaja merebahkan kepalanya ke d**a Chandra sementara jemarinya mengusap pelan tubuh Chandra perlahan. Semakin lama, Hannah semakin agresif, dia mengendus leher Chandra dan mengecup bibi