51 Welcome to hell

1307 Words

Rhysand menyambut tangan Isara untuk berjalan maju bersamanya menghadap pada seorang laki-laki tua yang siap menuntun mereka di prosesi sakral pernikahan ini. Tangan Rhysand terasa berkeringat menjelaskan sedang gugup sekali, lelaki itu bahkan nyaris menabrak sebuah pot bunga. “Rileks.” “Aku tau, aku tidak gugup!” Rhysand masih saja berkilah. Isara pun enggan mengonfrontasi lagi, sampai kemudian lagu-lagu pembuka dan doa pujian pun dimulai, semakin waktu berjalan semakin berdegup kencang pula jantung Rhysand ia nervous sekali. Seperti ini menjadi mempelai, kau menjadi tokoh utama di tempat itu dan menjadi sorotan semua orang. Ini lebih menegangkan dari pada saat saling menyerang dalam sebuah persidangan di meja hijau dimana dia mampu percaya diri untuk menyuarakan pendapatnya. Nam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD