Vio benar-benar mengacuhkan panggilan Ronan, ia bahkan berjalan semakin cepat hingga berbelok ke sebuah bangunan besar sebelum tiba di kamarnya. Sepanjang jalan Vio juga tidak berhenti berkomat-kamit tidak jelas mengumpat Ronan tanpa ingin melihat kebelakang apa lagi peduli yang dilakukan pria itu, sampai akhirnya dia tiba di depan kamarnya dan langsung menyentuh panel kunci itu agar terbuka untuk segera. “Kau menghindariku, Vio?” Tiba-tiba Ronan sudah dibelakang dan menarik pundak Vio sedikit kuat. Sial Vio menghembuskan nafasnya kesal bagaimana bisa Ronan menyusulnya sampai ke depan kamarnya. Artinya dia harus berakting jika seperti ini. "Vio?" Beberapa detik membeku Vio akhirnya berbalik badan dan memasang wajah tersenyum kepada Ronan seakan terkejut melihat kehadirannya. “Eh h