"Tok… Tok.. Tok… " Vina mencoba mengetuk kembali pintu kamarnya. Meski sudah tak terlalu marah. Setidaknya Yeri memberikan kesempatan untuk dirinya mengambil baju lebih dulu. "Yeri.. kamu mandi atau Tidur? Buka pintunya dulu. Aku mau bicara sama kami. Lagian kita bisa selesaikan masalah baik-baik. Gak perlu ganti kamar juga, kan?" tanya Arga, mengutuk pintunya lebih keras. Tidak hentinya dia menggedor pintu itu. Mungkin jika satu hari penuh sampai tangannya kaku, atau pintunya yang roboh. Untung saja, Vila itu satu-satunya di pinggiran pantai. Jika ada tetangga, yang mendengar suara keras itu. jika di rumahnya, pasti akan terganggu dengan ocehan Albert dan ketikan pintunya yang semakin keras. Ketukutan itu terdengar berkali-kali. Ya, memang sepertinya Albert orang yang tak sabaran.