TJCPP 10

994 Words
Matahari pertama kali menyambut Alvaerelle dengan sinarnya yang hangat dan memasuki celah dari kamarnya. Dia segera merapikan dirinya lalu membuka gorden jendela dengan penuh. Saat ini dirinya masih memiliki banyak pekerjaan. Kehidupannya kurang lebih sama seperti pelayan, tetapi agak spesial sedikit karena mata dan rambutnya yang unik. Alvaerelle sengaja bangun lebih pagi, dia ingin menikmati waktunya lebih dahulu. Anehnya, entah mengapa Alvaerelle merasa ada yang berbeda pada pagi hari ini. Gadis dengan mata berwarna merah menyala itu pun lihat dengan seksama keluar dari jendela. Ada beberapa ekor kuda dengan bendera kerajaan terlihat dari ujung sana. Apakah keluarga Kerajaan akan berkunjung? Ini tidak seperti biasanya. Alvaerelle jelas-jelas mengetahui kalau keluarga Kerajaan Iredele datang ke tempatnya dengan memberikan kabar terlebih dahulu. Itu artinya, tuan dan nyonya Zinsastra akan memintanya untuk bersiap-siap lebih dulu. Lalu terbesit dalam ingatannya, mungkin ini ada kaitannya dengan apa yang Gaylia katakan kemarin. Ya mungkin ada kaitannya dengan jubah dengan noda darah yang telah mengering. Apa gadis pemberani itu sudah melakukan sesuatu yang sangat buruk sampai-sampai keluarga kerajaan harus menghampiri ke rumah? "Apa sebaiknya aku segera bergegas? Mungkin saja tuan dan nyonya melupakan informasi ini untukku," ucap Alvaerelle mengambil sisi positif. Alih-alih, kemarin Durlan Zinsastra dan Eloire Zinsastra sangat kesal setelah kejadian itu. Dia memilih untuk segera bersiap-siap dan memakai baju yang sudah ditentukan sebelumnya. Beda dengan Gaylia, anak satu-satunya dari tuan dan nyonya keluarga ini selalu diberikan perlakuan yang lebih baik dibandingkan dirinya. Lagi pula untuk apa mereka mengasuh seorang yang b***k sepertinya. Alvaerelle mengetahui kalau dia tidak lebih dari seorang b***k dan mungkin akan dijual kembali jika tidak memuaskan. Belum lagi, mereka juga sudah sempat mengatakan akan menjualnya jika tidak berguna. Setelah cukup lama dia bersiap-siap, akhirnya dia pun keluar dari rumah. Anehnya dia tidak melihat siapa pun terkecuali para pelayan. Apa mereka semua masih tertidur? Jika pun begitu, Alvaerelle ingin segera keluar dari rumah dan menghirup udara segar. Jadi dirinya memutuskan untuk menghampiri pintu. Namun, entah bagaimana, seseorang dari luar baru saja mengetuk pintu. Kebetulan yang luar biasa. Elvira segera membuka pintu. Lalu dia dapat melihat seorang Adipati dari kerajaan memang datang ke kediamannya. Untunglah dia sudah bersiap-siap, dengan begini ini tuan dan nyonya rumah ini tidak akan memarahinya. Hanya saja, ada satu hal yang dia tidak pahami. Mengapa Apa itu Adipati dari kerajaan terlihat sangat marah? Seolah-olah keluarga Jin sastra sudah melakukan sesuatu yang sangat salah. Dia ingin bertanya tetapi itu di luar dari batasnya. Segera Dia memberikan salam sesuai apa yang sudah diajarkan oleh keluarga ini melalui guru tata krama. "Hormat saya ya Adipati kerajaan titik hal apakah yang membuat anda sampai harus datang ke tempat ini? Jika anda berkenan akan saya sampaikan kepada tuan dorlan. " "Ya panggilkan Jenderal Durlan Zinsastra. katakan padanya ini adalah hal yang paling penting yang perlu disampaikan oleh pangeran mahkota titik beliau menitipkannya kepadaku. " "Ah begitukah tanda tanya akan segera aku sampaikan kepada Tuan Durlan sesegera mungkin. Silakan masuk terlebih dahulu. Para pelayan akan memberikan jamuan yang terbaik," balas Alvaerelle pada laki-laki yang merupakan utusan kerajaan. jujur saja hatinya saat ini sangatlah kacau titik dia tidak tahu apa yang sebenarnya ingin tuan adipati katakan kepada keluarganya titik terutama jika ini berkaitan dengan Gaylia. Gadis gitu cukup membuatnya watir sejak kemarin bahwa titiklagu sekarang kira tiba-tiba khusus anak kerajaan datang dengan muka yang sangat tidak mengenakan untuk dilihat titik setidaknya itu baginya koma dia tidak tahan. Di depan kamar tuan dan nyonya keluarga ini, alfarel segera mengetuk pintu. Beberapa kali dia lakukan kan sampai ai akhirnya dia pun memaksa masuk ke dalam. Dengan begitu kedua orang dewasa tersebut sadar. Alfarel cukup tahu diri dan segera menutup matanya tidak lupa dia menunduk dan memberikan penghormatan. Disampaikan nyala semua yang Adipati katakan. Bahwa Adipati memiliki pesan dari putra mahkota kepada keluarga ini. Meski dia tidak tahu jelasnya apa. Lalu setelah itu, Alvaerelle pun membangunkan Gaylia. Barulah semuanya ke ruang tamu. Dapat dirinya lihat beberapa kali, Gaylia sangat ketakutan. Dia jadi semakin yakin kalau semua ini ada hubungannya dengan gadis tersebut. "Tuan Adipati, tidak biasanya Anda ke tempat ini tanpa memberikan kabar terlebih dahulu. Hal mendesak apa yang membuat Anda datang sepagi ini ke rumahku?" tanya Tuan Durlan tanpa basa basi. "Pangeran yang merupakan Putra Mahkota ingin saya memberikan beberapa berita kepada Anda. Ini memang tidak begitu mendesak, tatapi beberapa hal memang sangat penting," balas Adipati kerajaan. Lalu elf pria itu segera membuka selembaran yang dibawanya. Ada cap merah di sana. Itu artinya surat yang dibawa Adipati Kerajaan sangat terbukti keasliannya. "Pertama, peperangan dengan wilayah lawan sudah dihentikan dengan jalur diplomasi untuk beberapa waktu. Kedua, pangeran meminta kompensasi atas apa yang telah dilakukan oleh salah satu putri Anda," jelas Adipati istana. "Kompensasi? Memangnya apa yang sudah dilakukan oleh Alvaerelle? Ya, aku tahu gadis ini memang tidak berguna dan sangat senang membuat keonaran," balas Tuan Durlan Zinsastra dan sukses membuat Alvaerelle menunduk malu. Meski begitu, dia yakin dia tidak membuat kesalahan lain dalam beberapa hari ini. Lalu Adipati kerajaan pun kembali membalas, "Maaf, sepertinya Anda salah paham. Pangeran meminta kompensasi pada Gaylia Zinsastra atas pembunuhan terhadap tunangan resmi putra mahkota. "Pada lusa lalu, Soliana dikabarkan hilang dan ditemukan terakhir kali bersama Gaylia, putri Anda. Maka dari itu, pangeran menuntut kompensasi pengganti tunangannya. Jika tidak ada kepastian dalam satu bulan, maka akan dipastikan Keluarga Zinsastra akan diberikan hukuman yang setimpal. Terima kasih." "Apa?! Putri kami tidak mungkin melakukan hal-hal itu. Katatakan padanya kalau kamu tidak melakukan itu, Gaylia!" ucap Nyonya Zinsastra. Gaylia bungkam. Alvaerelle dapat melihat raut kekhawatiran dari gadis yang bisa dibilang sepantaran dengannya. Lalu dia pun ikut terdiam. Sampai Tuan Durlan pun kembali berbicara. "Kami akan mempertimbangkan jika berita itu benar terjadi. Terima kasih atas informasinya, Tuan. Anda bisa pergi sekarang juga dan kami akan menyelesaikan masalah rumah tangga kami," balas Tuan Durlan. "Baiklah, saya hanya memperingatkan. Tidak akan mudah jika kalian berencana melarikan diri. Apa bila pasangan pengganti Nona Soliana telah ditentukan, Anda dapat mengirim pesan dan gadisnya ke istana sesegera mungkin. Kami pula tidak dapat menunda pernikahan putra mahkota lebih lama lagi."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD