Ravendra mengemudikan mobilnya menyusuri jalanan yang terlihat sepi dengan raut wajah kesal. Pikirannya saat ini tertuju pada seseorang yang baru saja membuat masalah di pesta pernikahan tadi. “Sialan! Kalau saja Andy gak bikin masalah, gue gak perlu nemuin orang itu di malam pertama gue sama Lylia!” gerutu Ravendra, kesal terhadap sikap temannya. Sepanjang perjalanan, pria itu tak henti-hentinya merutuki kesialan hari ini. Sampai pada akhirnya, mobil yang dikendarai memasuki sebuah garasi. Di dalam sana, terdapat tiga mobil lain milik teman-temannya. Ravendra berjalan menuju pintu masuk dan menyusuri lorong hingga sampai di tempat tujuan. Satu meja billiard tersimpan begiu apik pada bagian tengah, dan terlihat teman-teman Ravendra tengah bermain dengan santai. Kali ini, giliran Andy ya