Hanin menatap secara bergantian kearah seorang suter yang terlihat kelabakan saat ini di depannya dengan tatapan takut, dan cemasnya. Pasalnya, adiknya Mawar sudah hampir sepuluh menit, nangis terus. Nggak mau berhenti padahal sudah di sodorkan oleh suster dot ke dalam mulutnya, tapi Mawar terlihat menolak dot itu dengan menggelengkan kepalanya ke kiri, dan kanan, seakan menolak, dan tau kalau apa yang di sodorkan oleh suster itu bukan makanan yang biasa ia makan selama ini, beberapa bulan ia terlahir di dunia ini. "Kalau adik Hanin nangis terus bisa mati, gitu kata mama. Mama bakal sedih. Panggil Dokternya tante. Cepat, Hanin nggak mau adik Hanin mati. Nanti mama sedih..."Ucap Hanin dengan tatapan memelasnya. Karena Hanin kecil, demi Tuhan tak tahan dengan suara adiknya yang melenggar