Kisah Pendekar Pedang Iblis

Dunia di mana, orang yang memiliki kekuatan besar akan hidup layaknya seperti Dewa. Sebuah kelompok rahasia, yang menamakan diri mereka sebagai kelompok Naga Hitam Pembunuh. Menggacaukan tatanan hidup setiap orang, kelompok tersebut menggunakan darah atau bagian khusus lain yang di miliki manusia untuk menembus batasan yang di miliki manusia. Penculikan dan pembunuhan menjadi sebuah kabar yang menghantui telinga setiap orang yang ingin hidup dengan damai. Keberadaan kelompok tersebut, bagaikan sebuah bencana yang tanpa orang-orang tunggu akan datang menghampiri mereka entah kapan. Seluruh pendekar hebat yang berasal dari berbagai pelosok dunia, memutuskan untuk berkumpul dan membuat sebuah aliansi dunia pertama. Mereka menamakan diri mereka Aliansi tangan tuhan. Setelah berdirinya Aliansi dunia, baru pertama kalinya Kelompok Naga hitam pembunuh di tentang dan di lawan umat manusia. Pertempuran berdarah itu terjadi sangat lama, sampai-sampai menewaskan ratusan gabungan pendekar hebat dari berbagai pelosok dunia. Dan sialnya, kekalahan demi kekalahan hanya di alami oleh Aliansi Tangan Tuhan. Dari kelompok Naga Hitam, yang awalnya terdiri dari dua puluh orang. Setelah pertempuran dan perlawanan yang tiada lelah terus di lakukan oleh Aliansi Tangan Tuhan. Kini, Kelompok tersebut hanya tinggal tersisa sembilan orang saja. Karena kekuatan dari masing-masing kesembilan orang ini sangat hebat, Aliansi Tangan Tuhan membuat sebuah saimbara kepada siapa saja! Yang, mampu membunuh salah satu dari kesembilan orang tersisa ini. Akan di berikan sebuah imbalan yang sangat besar jika dia memang berhasil. Namun, akhirnya tidak ada satupun orang yang mampu mengalahkan salah satu dari mereka. Pendekar yang termasuk hebat juga dalam hal informasi, yaitu si pendekar Lu Bu. Menemukan sebuah informasi yang sangat hebat, dia berhasil menemukan sebuah kabar. Bahwa, Kelompok Naga Hitam pernah satu kali di pukul mundur oleh tiga orang pendekar hebat yang berasal dari sebuah desa kecil yang berada di bawah kaki gunung pedang. Setelah mendapati hal ini, Aliansi Tangan Tuhan bermusyawarah untuk meminta pertolongan dari ketiga pendekar hebat ini. Akhirnya, sang pemimpin dari Aliansi yaitu Tetua Zang. Menawarkan dirinya sendiri untuk meminta bantuan kepada ketiga pendekar ini. Setelah menemukan tempat dari desa kecil yang di huni oleh ketiga pendekar ini, Tetua Zang akhirnya bisa bertemu dan bertatap muka. Dengan keahlianya dalam berbicara, dengan cepat. Ketiga pendekar itu, akhirnya setuju dan mau untuk membantu Aliansi Tangan Tuhan untuk mengalahkan Kelompok Naga Hitam. Setelah perjanjian itu, pertempuran hebat akhirnya terjadi! Antara tiga orang pendekar melawan Sembilan pendekar pembunuh dari kelompok Naga Hitam. Setelah mengeluarkan puluhan jurus, bahkan sampai ratusan jurus. Dengan sisa dari kekutan Ketiganya, akhirnya kesembilan pendekar dari Kelompok Naga Hitam bisa di kalahkan dan di pukul mundur. Kemenangan yang di impikan oleh semua orang, termasuk Aliansi Tangan Tuhan akhirnya benar-benar terjadi. Mereka yang mengetahui kabar Kelompok Naga Hitam telah di kalahkan sangat bersuka cita dan bergembira. Bagaimana tidak! Teror yang di berikan kelompok naga hitam, sudah sangat lama menghantui dan menakuti semua semua orang yang mengenal kebengisan mereka. Nama dari ketiga pendekar itu, akhirnya menjadi sangat di kenal oleh semua orang di seluruh dunia. Ketiganya selalu di eluh-eluhkan bahkan di masukan dan di buatkan kedalam sebuah syair dan lagu. Untuk mengenang jasa mereka yang sangat hebat. Janji yang di berikan Aliansi Tangan Tuhan dulu, telah mereka dapati. Penduduk, serta keluar dari Ketiga Pendekar hebat ini. Di buatkan sebuah tempat tinggal yang baru dan indah, desa mereka kini di pindahkan ke tempat yang lebih dekat dengan sebuah kota. Setelah tempat tinggal mereka dekat dengan kota. Kini, banyak orang-orang yang berkunjung ke tempat tinggal mereka untuk hanya sekedar bertemu, atau meminta untuk berguru. Tiba-tiba karena semakin banyaknya orang-orang dari berbagai penjuru kota, yang datang berbondong bondong untuk belajar ilmu beladiri dari ketiganya. Ketiga Pendekar itu, sepakat untuk mendirikan sebuah Sekte. Sekte tersebut bernama Sekte Pedang Asura, setelah itu. Nama mereka semakin besar dan semakin terkenal ke penjuru negri. Sampai-sampai nama Aliansi Tangan Tuhan seperti hilang, dan terkubur ke dalam tanah. Hal itu, tentu saja membuat sembilan tetua tersisa dari Aliansi Tangan Tuhan menjadi geram. Tetua Zang yang memiliki kecerdasan yang sangat hebat, langsung beraksi dengan membuat sebuah rencana-rencana licik. Dia bertujuan agar menjatuhkan serta memecah belahkan kehidupan masing-masing ketiga pendekar ini. Namun, hal itu tidak menghasilkan apapun kepada ketiganya. Tetua Zang menjadi lebih marah melihat hal tersebut, dia lalu membuat sebuah rencana yang lebih hebat lagi. Tetua Zang mengirim seorang pendekar hebat, untuk berpura-pura masuk kedalam Sekte Pedang Asura. Lalu mengambil catatan catatan jurus rahasia mereka, dan membakar semua buku-buku jurus yang mereka miliki. Setelah cukup lama menjadi mata dan telinga Tetua Zang di dalam Sekte Pedang Asura, rencana tetua Zang akhirnya berhasil. Setelah terbakarnya seluruh isi di dalam aula buku dari Sekte Pedang Asura, Tetua Zang menyuruh pendekar suruhanya itu! Untuk menaruh sebuah racun kedalam mata air di sekte Pedang Asura. Akhirnya para penduduk desa, dengan secara bersamaan langsung terkena sebuah penyakit kulit yang aneh. Zang Jin yang mengetahui penawar dari racunya ini, memperjual belikan obatnya itu dengan harga yang sangat mahal. Sehingga semua orang menjadi jatuh miskin dan kelaparan karena uang mereka habis untuk membeli obat, setelah lemahnya perekonomian mereka akibat ulah Tetua Zang yang diam-diam. Tetua Zang kembali melancarkan rencana liciknya, dia menawarkan sebuah harta yang sangat berlimpah bagi siapa saja, yang mau menjual jurus rahasia keluarga mereka kepada Aliansi Tangan Tuhan. Mendengar hal itu, Ketiga Pendekar agung ini. Menjual setengah jurus rahasia mereka yang tersisa kepada Aliansi Tangan Tuhan. Ketiga Pendekar ini sangat sedih dan bingung harus berbuat apalagi, setelah mereka habis-habisan untuk menolong penduduk desa mereka bahkan murid-murid mereka, karena melihat penduduk serta murid murid mereka yang semakin lama semakin sulit untuk meraup sesuap nasi akhirnya dengan berat hati mereka melakukan hal ini. Mereka berencana membeli bibit gandum yang baru, untuk di bagikan kepada penduduk desa agar perekonomian mereka kembali setabil. Namun, Tetua Zang tidak berhenti sampai di sini. Dia dengan cepat berhasil membeli semua bibit gandum ataupun makanan pokok lain di setiap kota yang dekat sengan Sekte Pedang Asura. Akhirnya karena terpaksa, para penduduk desa membil bibit dari Tetua Zang yang harganya sangat fantastis. Melihat hal ini, ketiga pendekar itu semakin sedih. Mereka memohon kepada Tetua Zang untuk membantu mereka agar menjual bibitnya dengan harga yang lebih wajar. Dengan kelicikanya, Tetua Zang kembali membantu mereka. Namun, dengan syarat yang gila. Mereka harus memberikan semua jurus rahasia mereka kepada Aliansi Tangan Tuhan. Awalnya mereka menolak. Namun demi penduduk desa mereka, dengan berat hati mereka akhirnya terima. Dan menyerahkan semua jurua rahasia mereka kepada Aliansi Tangan Tuhan. Setelah beberapa bulan, Tetua Zang membiarkan Ketiga pendekar ini beserta penduduk desa mereka, untuk hidup dengan enak hanya dalam waktu sementara. Setelah itu, Tetua Zang mengirim Pasukan rahasianya yang telah mempelajari jurus-jurus dari Sekte Pedang Asura. Untuk membunuh semua penduduk desa, beserta ketiga pendekar yang dulu menjadi penyelamat dunia.