Rengga dan Harald saling bertatapan di ambang pintu apartemen. Sebelum kemudian Harald menyuruh Rengga untuk masuk ke dalam ruang pribadinya. Harald menyuruh Rengga untuk duduk di ruang tamunya sementara dirinya pergi ke dapur mengambil minuman untuk pria itu. Sekalipun ia tidak menyukai Rengga, ia bukan tipe orang yang tidak sopan pada tamunya.
“Ada apa kau ingin bertemu denganku?” tanya Harald setelah bergabung dengan Rengga di ruang tamu. Pria itu meletakkan minuman kaleng di hadapan Rengga dan membuka minumannya sendiri.
“Berita yang di keluarkan EksklusivE hari ini. Apa itu atas persetujuan darimu?” tanya Rengga menatap Harald tajam. Rengga tidak ingin berbasa basi atau menutupi rasa tidak sukannya pada pria itu.
“Tentu saja.” Harald mengangguk. “Aku mengatur semua berita yang terb
