Bab 17. Hari Bersamamu

1041 Words

"Kita langsung pulang, Nona?" tanya Evan ketika mobil mereka keluar dari parkiran rumah sakit. Diana berpikir sejenak. Wanita itu tak menjawab, malah berpindah ke kursi depan sebelah Evan mengemudi. Walau terkesiap, tapi pria itu tak banyak bertanya. Sampai akhirnya, Diana melepas slayernya dan menoleh ke arah Evan. "Aku penasaran di mana kamu tinggal. Apa aku boleh mampir ke sana?" tanya Diana. Evan terdiam. Ini sudah di luar konteks kerjanya. Namun, melihat mata Diana yang memelas, pria itu tak bisa berbuat banyak. "Itu bukan rumah, Nona. Hanya gubuk," sahut Evan. "Enggak masalah. Aku mau lihat gubuk kamu," sahut Diana semangat. Evan membuang napasnya dengan kasar. Wanita di sampingnya benar-benar tidak bisa ia tolak. Setiap kata yang keluar dari bibir Diana adalah sebuah tit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD