Pengkhianat

1037 Words
Yang sudah baca silent love satu. Kisah Faraz dan Nila sudah pasti tahu tentang ini. Jadi jangan bingung lagi ya. Ohya jangan lupa follow author, vote untuk dukung. dan juga jangan lupa komentar hehehe.  Rasya datang ke apartemennya Bianca ketika malam itu mereka berdua sudah mempersiapkan untuk janji yang akan mereka penuhi. Pria itu agak sedikit lembur karena banyak sekali yang harus dikerjakan. Namun tidak membuatnya lupa dengan janji yang mereka buat tadi siang ketika hendak berangkat untuk makan siang bersama. Malam itu juga Rasya memutuskan untuk pulang ke apartemennya Bianca untuk menghabiskan malam seperti biasa dengan nuansa romantisnya mereka berdua. Ya sangat sulit untuk dihindari sekarang ini bahwa Rasya sudah jatuh hati dengan kekasih adiknya sendiri. Namun bukan menjadi ukuran dia harus tetap membiarkan Bianca tersakiti oleh tingkah adiknya yang pura-pura sibuk itu. Padahal jika dibandingkan dengan dirinya sendiri, Faraz adalah pria yang tidak terlalu sibuk. Namun hanya pura-pura sibuk. Itulah yang dia ketahui dari adiknya sendiri. Dia sendiri juga merupakan pengelola beberapa perusahaan. Tapi tidak pernah lupa untuk sekadar memberikan kabar untuk Bianca. Mungkin itulah yang membuat kekasih adiknya sendiri berpaling darinya. Rasya membelikan sebuah cincin untuk Bianca. Dan juga bunga yang akan diberikan untuk kekasihnya itu. Dua hati untuk satu orang perempuan, yang di mana Bianca sendiri merasa bahwa sudah tidak bisa mempertahankan Faraz menjadi kekasihnya. Bagi Rasya, mempertahankan siapa pun itu sudah bisa dia terima. Jika pada kenyataannya nanti adiknya akan tetap menikah dengan Bianca. Itu tidak mengapa baginya, karena bagaimanapun juga Bianca sudah menjadi kekasih hatinya. Ketika dia masuk ke apartemen itu, dia melihat ada Bianca yang sudah sangat cantik dengan piyama yang sudah siap untuk dibuka oleh Rasya nantinya. Dia mendekati perempuan itu lalu mencium bibir Bianca yang kemudian menyerahkan bunga itu untuk Bianca. Siapa yang tidak tergoda dengan sikap baik yang selama ini diberikan oleh Rasya kepada siapapun juga. Banyak perempuan diluar sana yang mungkin saja menjadi korban dari Rasya juga karena dia adalah orang yang sangat romantis. Bianca menerima buket bunga dan juga sebuah kotak yang diyakini itu adalah cincin yang diberikan oleh Rasya. "Aku mandi dulu," pamitnya. di apartemen Bianca dia memang sudah terbiasa melakukan apapun. Jangankan untuk mandi saja. Tidur bersama pun mereka sudah sangat sering, jadi tidak ada alasan lagi bagi Rasya untuk bersikap canggung di sini. Tidak lama kemudian pria itu keluar dengan handuk yang terlilit di pinggangnya. Ditambah lagi dengan satu handuk yang ada di atas kepalanya yang sedang digunakan untuk mengeringkan rambutnya. Senyuman Rasya melengkung ketika melihat Bianca yang sudah ada di atas ranjang seolah sedang menyambutnya. Mereka berdua sedang bercinta dengan panas, Braaaak Keduanya melihat ke arah pintu yang melihat Faraz berdiri di sana menjatuhkan bunga yang dibawanya. Bagaimana Rasya tidak terkejut dengan pria yang tiba-tiba saja masuk itu adalah adiknya sendiri yang malah tertawa sinis melihat mereka berdua. Sedangkan dia dan Bianca masih dalam penyatuan yang masih dinikmati oleh Rasya dan juga Bianca. Rasya yang terkejut tertangkap basah oleh adiknya sendiri sampai Faraz pergi dari kamar itu. Bianca juga mencoba menjelaskan itu semua. Namun Faraz sudah terlanjur kecewa lalu pergi begitu saja. Lama kemudian dia dan Bianca saling menyalahkan atas apa yang terjadi. "Gara-gara kamu tahu nggak," Bianca menyesal telah membuat Faraz pergi. Pria itu sangat kecewa dengannya. Merasa sangat bodoh dengan apa yang sudah terjadi antara dirinya dan juga Rasya. Memang Faraz tidak mengatakan apa pun ketika dia hendak kembali. Justru keduanya dikejutkan dengan kedatangan yang mendadak itu. Baik Rasya maupun Bianca memang merasa sangat bersalah. "Sekarang bagaimana? Faraz sudah pasti marah sama aku," Namun Rasya mencoba menenangkan Bianca yang menangis karena ulahnya yang sudah membuat Faraz kecewa. "Kamu coba tenangin pikiran kamu dulu. Jangan panik, aku juga merasakan apa yang kamu rasain. Apalagi dia adik aku, Bee. Nggak mungkin aku tega lihat dia kayak tadi, apalagi dia bawa bunga untuk kamu. Dia tertawa sinis ke arah kita yang sudah berkhianat menyakiti hati dia," Bianca memang akui jika dirinya memang menginginkan Rasya. Tapi satu sisi dia juga mencintai Faraz yang teramat mendalam. Selama beberapa tahun ini pria itu sudah mengisi hatinya dengan begitu baik. faraz bukan pria yang b******k. Pria itu memang berbeda dari yang lainnya, selalu menjaga perasaan Bianca ketika sedang berpacaran. Tapi dia malah menyerahkan segalanya untuk calon kakak iparnya. Bianca duduk bersandar di sofa sambil memijit pelipisnya. "Aku harus bagaimana?" tanya Bianca mencoba untuk menghubungi Faraz tapi tidak ada hasilnya. Justru nomor itu tidak aktif lagi. Begitu pula dengan Rasya yang merasakan hal yang sama. Nanti ketika di rumah pun pasti Faraz akan menceritakan kejadian itu pada orang tuanya yang akan berakibat sangat fatal. Dia memang dari awal sudah diingatkan oleh sang mama agar menjauhi Bianca karena Faraz yang terlalu mencintai Bianca. Tapi ucapan mamanya tidak diindahkan oleh Rasya. "Kamu sekarang mau apa Bianca? Kamu mau ikut cari Faraz?" Bianca menggeleng. "Biarin dia sendiri dulu. Mungkin dia syok," "Lalu kita?" "Kita akan tetap begini bukan? Aku ingin mengatakan kalau aku sudah bosan dengan Faraz. tapi dia tidak bisa memberikan waktunya untukku. Walaupun aku mencoba untuk meminta, tetap saja dia tidak bisa memberikan waktunya untuk aku. Jadi mau ini adalah yang paling menyedihkan, aku akui itu. Tapi aku tidak bisa untuk melanjutkan, aku mau diakui juga di depan orang tua kamu," ucap Bianca dengan sangat jelas. Bagi Rasya itu adalah hal yang sangat mustahil. Merebut kekasih adiknya sendiri adalah sebuah tindakan yang sangat jahat. Apalagi ketika dia dan Bianca malah sepakat untuk membatalkan pernikahan itu. Namun sisi lain Bianca juga mengatakan jika dia akan menikah dengan Faraz. tapi hubungannya dengan Rasya harus tetap berjalan. Namun Rasya menolak itu karena tidak akan melakukan tindakan mengerikan itu apalagi mempermainkan pernikahan. Jika ingin menikah tentu dia akan memilih wanita yang sudah siap dia cintai. Sudah siap menerima kekurangannya. Namun sampai sekarang dia belum menerima itu semua. Rasya malah belum merasakan cinta yang sebenarnya cinta apalagi menjurus pada pernikahan. Memang plin-plan untuk sekarang ini. Tapi bagaimanapun juga dia tetaplah orang yang tidak bisa mengendalikan perasaannya. Terlebih karena ada masa lalu yang tidak ingin dijelaskan pada orang lain yang bisa meninggalkan dia nantinya. Rasya juga tak kalah galaunya merasakan tekanan yang teramat berat. Jika Faraz menceritakan itu pada orang tua mereka berdua sudah pasti akan hancur. Begitupun dengan Rasya yang akan dimarahi oleh orang tuanya setelah mengkhianati Faraz dengan cara yang paling kejam.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD