Cecil mengepak barang-barangnya. Hanya sedikit pakaian yang dia punya. Akhirnya dia menyerah dan pindah saja ke kosan. Dia sudah menemukan tepat kos yang murah dan nyaman serta lengkap. Tidak perlu beli lemari pakaian dan kasur karena sudah di sediakan. Ada AC dan juga kamar mandi di dalam. Masih satu turunan dengan apartemen lah. Hanya saja disini tidak ada ruang tengah dan dapur. "Akhirnya loe jadi upik abu juga, Cil. Gaya loe aja sewa apartemen tapi ujung-ujung balik ke kamar kos yang sempit," ujarnya seorang diri saat menyusun beberapa sepatu dan tas di dalam sebuah dus. "Ini sepatu kapan belinya, ya? Kok nggak pernah aku pake," tanyanya pada diri sendiri. Dia meneliti sepatu itu dan mencoba mengingat dia beli dimana dan kapan. Dia mengetuk pipinya dengan telunjuknya dan berusah