Bab 15 Pertarungan Pemain Death Timer

1447 Words
Bab 15 Pertarungan Pemain Death Timer Reni adalah mantan kekasih Fahmi, wanita tercantik seangkatannya ini adalah salah satu primadona kampus yang diingikan banyak pria. Tidak terhitung berapa banyak siswa yang menyatakan cintanya kepada Reni, namun secara tegas Reni menolak mereka dengan jelas, tidak lembut dan berkesan dingin. Kecantikan yang dingin, orang-orang menyebutnya Ratu Es, pendekatan normal ataupun aneh jelas tidak akan berhasil untuk memikat Reni. Kesan dingin yang Reni tampilkan itu hanya kepada kaum pria, bila kepada sesama wanita ia terkenal sebagai seseorang yang ramah, mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Bukan hanya dekat dengan semua wanita yang seangkatan, baik dengan juinor atau pun seniornya, Reni jelas telah menjalin hubungan baik dengan mereka semua. Hal tersebut juga berlaku pada asmaranya, entah itu senior atau pun junior semua bersaing untuk menyatakan cintanya kepada Reni. Sayang tidak ada satu pun diantara mereka yang menarik bagi Reni! Yang semua wanita sebut sebagai ketampanan mutlak pun mendapatkan penolakan keras darinya. Hanya kepada Fahmi, Reni merasakan sesuatu yang berbeda! Itu terasa seperti kenyamanan dan kebahagiaan yang menjadi satu, mengesampingkan wajah Fahmi yang tampan, menurut Reni wajah Fahmi itu manis dan enak dipandang. Tidak seperti ketampanan beberapa pria yang lain, yang berkesan tegas, keras, dewasa atau kekanak-kanakan. Wajah manis Fahmi memberikan perasaan hangat dan tidak mudah dilupakan. Pada awalnya Fahmi pun tidak menyangka akan dapat meraih hati Reni, dengan sikap dan sifatnya yang bergajul ia ragu dapat mencapai Reni. Di mulai pada taruhan dengan beberapa teman nongkrongnya, Fahmi mendekati Reni dan setelah beberapa kali pertemuan yang intens ia lakukan, ia mengatakan cintanya. Siapa yang menyangka ternyata Fahmi berhasil memenangkan hati Reni, hubungan mereka berlanjut sampai ke titik yang mungkin serius. Keduanya saling mencintai. Reni secara terang-terangan meminta kepastian Fahmi dengan bertunangan setelah lulus. Fahmi pun menyepakatinya, namun sebelum itu berjalan menjadi lebih baik sesuatu yang tidak diingikan terjadi! Salah satu teman nongkrong Fahmi dihajar habis-habisan oleh anak sekolah lain, mengikuti jiwa solidaritas yang tinggi Fahmi menuntut balas, ia bersama teman nongkrongnya berkelahi masal dan menyebabkan beberapa orang kritis. Fahmi di penjara, hubungan dengan Reni pun berakhir. Orang tua Reni bersihkeras menjauhkannya dari Fahmi, ketika Fahmi masuk ke dalam penjara remaja. Kedua orang tua Reni memintanya pindah sekolah supaya pengaruh buruk Fahmi tidak merusak pikirannya. Akhirnya hubungan mereka berakhir, Fahmi kehilangan kontak Reni, dan Reni tidak bisa menghubungi Fahmi, ketika Fahmi keluar dari sel ia begitu terpukul dengan sikap beberapa orang teman dekatnya. Semua telah berubah hanya dalam dua bulan, kehilangan kekasih, teman dekat pun sebagian menjauhinya. Semua berbeda dan tidak lagi sama. Setelah itu, Fahmi menjadi seorang gamer dan hidup hanya bermain game, mengabaikan teman yang tidak setia, ia menikmati hari-hari dengan game dan sekolah. Itu kisah masa lalu Fahmi dengan Reni, kekasih hatinya!! Dan sekarang suara yang tidak asing itu kembali terdengar pada telephon, yang baru sahaja masuk, suara lembut ini jelas Fahmi tidak akan pernah lupa. Segera Fahmi meraih ponselnya dan bangun dari tidurnya di sofa, rasa kantuknya benar-benar hilang dan matanya menatap lurus ke depan dengan cahaya yang berkilat terang. Ada titik-titik kerinduan yang jelas pada sorot matanya. " Halo... Apakah ini Fahmi...?" tanya Reni lembut. " Hm, dengan siapa ini yah? " Fahmi mencoba memastikan ulang keyakinannya dengan bertanya. " Aku Reni, apa kau melupakan aku..." Reni membalas pertanyaan Fahmi dengan nada sedih. Fahmi girang! Senyumnya melebar dan perasaan kesal sebab kekecewaan beberapa saat yang lalu, entah mengapa bisa hilang. Segera Fahmi menggelengkan kepalanya dan membalas pertanyaan Reni, " Aku sangat merindukan mu, dimana kau sekarang? Aku akan ke tempat mu segera." " Hm, aku akan memberi tahu mu lewat pesan, " kata Reni sembari mengucapkan salam kemudian menutup telephonnya. Satu menit kemudian pesan pada ponsel Fahmi berbunyi! Sebuah nomor asing dan memberikan sebuah kafe. Fahmi menamai nomor tersebut dengan nama Reni, setelah itu ia bergegas mandi untuk bekencan dengan wanita yang ia cintai. Selesai mandi dan mengganti baju, Fahmi memesan ojek online dan memintanya pergi ke alamat yang Reni berikan. Setengah jam kemudian Fahmi sampai di lokasi Reni, wanita dengan ramput panjang berwarna hitam dan lurus itu mengenakan gaun putih dengan corak bunga, gaun ketat yang nampak mewah itu menampilkan bagian tubuh Reni yang indah. Meskipun ramping, namun bagian yang menonjol itu tampak sangat berisi, belum lagi lekukan tubuh yang sempuran tentu semakin menambah daya tarik tersendiri bagi para pria. Wanita berwajah kecil dengan gigi lancip dan bergingusul itu terseyum serta melambaikan tangannya ketika Fahmi membuka daun pintu kafe. Jantung Fahmi berdebar, senyum manis itu tertuju kepadanya, salah satu sudut hatinya terasa hangat dan ia merasa sangat bahagia sekarang. Di sisi lain, Reni pun merasakan hal yang sama. Jantungnya memompa dengan sangat cepat, ketika melihat wajah Fahmi yang tampan dan terasa manis. Menghambur ke dekat Reni, ketika jarak mereka tinggal beberapa langkah kaki, Reni berlari menghampiri Fahmi dan langsung memeluknya. " Aku sangat merindukan mu! Sudah lewat tiga tahun aku mencari mu... Apa kau tahu betapa sulitnya aku mendapatkan informasi yang tentang dirimu... " kata Reni lirih pada pelukan Fahmi. Fahmi mengerjap, sudut hatinya kembali hangat, ia benar-benar tidak menyangka bahwasanya Reni akan mencarinya selama ini. Ketika Reni pergi ada Dewi yang menggantikannya, ia tidak pernah kekurangan perhatian dari wanita. Kata-kata Reni seperti pisau bermata dua! Fahmi meraskan hatinya sedikit teriris, bagaimana pun juga Reni adalah tipe wanita yang setia sedangkan Fahmi kembalikannya. Bila tahu Reni itu setia, tentu ia akan menjaga hatinya dari wanita lain ketika mereka tidak bersama. Segera Fahmi menarik tubuh Reni ketika melihat belasan tatapan mata tertuju kepadanya, " Sebaiknya kita lanjutkan hal ini nanti lagi," bisik Fahmi di telinga Reni. Mereka duduk bersama dan mengabaikan banyak tatapan tajam yang melihat, banyak kisah yang harus mereka bagikan, jadi hal tersebut bukanlah hal yang harus mereka tanggapi. Dengan ditemani jus dan makanan ringanan mereka bercerita suka duka yang terjadi setelah mereka berpisah. Terutama Reni, ia mengatakan semua isi hatinya dengan jelas, kesedihannya dan banyak penderitaannya ketika ia berpisah dengan Fahmi. Di sisi lain Fahmi pun mengatakan hal yang sama, namun dengan cara yang berbeda, is juga tidak bercerita tentang banyak hubungannya dengan beberapa wanita setelah berpisah dengan Reni. Ia tidak bodoh tentunya. Singkat cerita mereka telah mengatakan semua perasaan mereka dalam obrolan panjang di kafe, setelah obrolan itu memakan waktu satu jam lebih, tidak ada lagi cerita yang bisa mereka bagikan. Memutuskan untuk pergi jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama, mereka pergi menuju taman. Di taman, mereka bergandengan tangan. Suasana malam hari dengan banyak lampu taman yang menyala, memberikan kesan romantis yang dalam. Tanpa Fahmi sadari, Reni berjinjit sedikit dan menciumnya ketika Fahmi tidak sadar. Semua terjadi begitu cepat, Fahmi tidak bisa menghindar. Rona wajah mereka sepontan menjadi merah, " Hey, kau melakukannya lagi," kata Fahmi lembut. Reni tertawa kecil dan berlari menjauh, " Tunggu aku!" teriak Fahmi. Reni berlari menjauh sampai di kursi taman di bawah lampu dia duduk menunggu Fahmi, setelah Fahmi mendekat dan duduk di sampingnya, Reni memukul manja tubuh Fahmi beberapa kali. Gretttt Greett Greeet Ponsel Reni berbunyi, sepertinya ia mendapatkan pemberitahuan terbaru! Fahmi mengerutkan keningnya saat mendapatkan pukulan tersebut, " Apa kau marah karena tidak mencari mu selama ini?" " Hmm, aku sangat marah... " kata Reni lembut dengan tubuh yang bersandar pada pandaknya Fahmi. Obrolan kecil berlanjut sampai setengah jam, Reni ijin undur diri setelah mendapati waktu telah pukul sembilan malam. " Aku akan sering mengunjungi mu!! " teriak Reni setelah memasuki mobil mewah yang baru sahaja datang. Fahmi mengangukkan kepalanya pelan dan terseyum. **** Di dalam mobil Reni membuka ponselnya dan mendapat perpanjangan waktu enam jam, bonus stat tambahan serta uang seribu dollar. Ia beteriak girang di dalam mobil sembari terseyum lebar, ia bergumam, " Aku harus terus memanfaatkannya!" Reni yang sekarang bukan Reni yang dulu! Itu jelas terlihat sekarang! Ia mendekati Fahmi bukan karena cinta, melainkan karena manfaat yang akan ia dapatkan. **** Di taman yang sepi Fahmi dihadang seorang pria berambut kribo, kepala persis seperti sayur brokoli! Pria tersebut terlihat mencurigakan, " Akhirnya aku bertemu dengannya Pemain pecundang dalam game!" kata pria berambut kribo sembari tertawa keras! Fahmi mengerutkan keningnya, ia tidak menyangka akan tiba juga saatnya dimana ia bertemu pemain Death Timer. " Tangkap aku jika kau bisa!! " kata Fahmi sembari mengambil acang-ancang dan berlari! Pria kribo itu mengejar dengan kecepatan yang tidak biasa! Fahmi hampir tertangkap, namun langkahnya terhenti ketika ia dihadang banyak orang berpakaian hitam. " Boss, itu orangnya! " " Benar tidak salah lagi itu persis seperti di foto!" " Tunggu apa lagi, cepat tangkap dia hidup-hidup!" Fahmi mati langkah, di depan ada banyak pria berbaju hitam dan dibelakangnnya ada pria kribo yang mencurigakan! " Sialan!! " Pria kribo segera menarik tubuh Fahmi ke belakang dan berkata, " Aku akan melindungi mu! Tapi kau harus mengikuti aku! " Fahmi pura-pura menganguk setuju dan mundur ke belakang. Pertarungan antar pemain Death Timer terjadi!!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD