Miriam mendengus dingin. Dia punya dendam dengan Ratih, entah itu karena Abdul atau yang lain. Dia haru melunasinya malam ini. Miriam memberinya alamat lewat pesan text. Ratih terdiam. Itu adalah klub pribadi dengan keanggotaan. Dia memutuskan untuk menelepon Lina. "Aku akan bertemu Miriam di klub itu nanti malam, jika aku tidak keluar lebih dari tiga puluh menit. Tolong bawa bantuan.” "Mengapa kamu harus bertemu dengannya? Dia sepertinya pasti punya rencana jahat." "Aku tahu, aku punya alasan." Ratih menghela napas. Dia tidak bisa menjelaskan masalah foto itu. Setiap orang pernah membuat foto bersama pacar dengan posisi seperti berpelukan, berpegangan tangan. Ratih sebenarnya sangat menyesal. Jika dia bisa sedikit menjaga jarak kala itu, masalah hari ini tidak akan datang. Lagipul