Ratih langsung menutup mulutnya, tetapi dia mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Dia tampak semakin menyedihkan. Samuel mencibir dan berdiri untuk menariknya. Ia menariknya ke dalam mobil dan berkata, "Jaga sikapmu. Selama kau menemaniku disini, aku akan membiarkanmu pergi setelah fajar." Ratih mengerutkan bibirnya karena kesal, berharap ia bisa membunuh orang gila ini. Namun, jika mengingat situasi saat ini, jika dia berani bertindak, dia pasti tidak akan bisa lolos begitu saja. Dia hanya bisa menuruti perintahnya dengan cemberut. Namun, saat Samuel naik ke mobil, dia menyadari bahwa mobilnya tidak bisa dinyalakan. Dia pun turun dari mobil dengan marah untuk memeriksanya. Ternyata sasisnya tidak cukup tinggi dan tidak dapat bergerak. "Turun dari