Bab 16: Tanggung Jawab

905 Words

"Baiklah, jangan berpikir terlalu lama. Tawarannya tidak tanpa batas waktu," bentaknya, lalu bangkit dari meja," Aku ada rapat. Aku akan membiarkanmu tidur di sana." Dengan itu, dia meninggalkanku sendirian di ruang makan. Dia membanting pintu depan begitu keras hingga mengguncang lampu gantung dan aku mengernyit. Sial, aku pikir. Ini tidak berjalan seperti yang rencanaku. Aku tidak bisa menahan emosiku jika dia ada disekitarku. Tapi ternyata dia mengundangku makan malam. Aku mendekat ke pintu depan dan mungkin jika aku beruntung, Carl masih di lantai atas.... Saat aku mengendap-endap menuju pintu masuk dan mulai berbelok di tikungan, aku melihat sosok Carl yang besar menghalangi jalan keluar. Aku mengutuk keberuntunganku, tetapi aku meyakinkan diri untuk menindaklanjuti rencana awalku.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD