Arini terbangun saat mobil berhenti di depan rumah nya. Di bukanya dengan perlahan kedua matanya, sambil menguap. Arini merasa heran, kenapa sandaran kursi yang ditidurinya terasa empuk dan hangat. Ia pun menolehkan kepalanya dan Arini menutup mulutnya untuk menahan suara jerit keterkejutannya. Arini pun berusaha bangun dari rebahan badannya di d**a Arjuna, sayangnya, tangan Arjuna memeluk dirinya begitu erat. Arini berusaha melepaskan belitan tangan Arjuna di perut nya. Namun, tangan Arjuna begitu erat memeluknya. Arini mendelik sebal ke arah Arjuna yang matanya terpejam dengan erat. Arjuna yang sebenarnya sudah bangun sejak tadi, menahan senyumnya melihat wajah kesal Arini. Ia berpura-pura tidur dan sengaja mengeratkan pelukan tangannya di perut Arini. Ia merasa tidak rela Arini lepas