Penasaran

999 Words
Andra Wishnutama. Pria berusia 30 tahun, yang sekarang bekerja menjadi CEO dari TR Group. Perusahaan yang bekerja dalam bidang properti. TR Group adalah perusahaan milik teman ayahnya. Karena kejujurannya dalam bekerja dan segala kelebihan yang dia punya, Andra dipercaya untuk menjadi CEO oleh teman ayahnya. Andra bekerja di perusahaan itu sudah selama empat tahun. Dan selama itu, Andra sudah mengembangkan perusahaan dengan sangat baik. Tak salah rasanya jika Andra sering mendapatkan bonus fantastis dari sang pemilik perusahaan. Sejak usia tiga tahun, Andra sudah ditinggalkan berdua dengan sang ayah oleh ibunya. Ibunya pergi karena tak mau lebih lama hidup miskin. Setelah bertahun-tahun berusaha mencari, akhirnya Andra menemukan sang ibu. Namun, Andra tak berani menyapa atau menegur. Karena ibunya, sudah bahagia dengan keluarganya yang baru. Sekarang, Andra hidup bahagia dengan ayahnya. Walaupun luka yang di torehkan sang ibu tak bisa sembuh dengan cepat, Andra selalu berusaha memaafkan. Hari ini adalah hari Minggu, yang berarti Andra libur bekerja. Dia sekarang sedang mengadakan pertemuan khusus dengan sekretarisnya sendiri, yang juga merupakan teman semasa kuliahnya. "Jadi, bagaimana? Kau sudah menemukan informasi tentang perempuan bernama Alisya Agatha tersebut?" Andra langsung bertanya pada inti. Chiko, sekretaris juga temannya tersebut mengeluarkan beberapa berkas dari tas yang dia bawa. "Ini orangnya? Soalnya aku tak tahu perempuan mana yang kau maksud. Bisa saja pemilik nama itu lebih dari satu orang," jawab Chiko. Dia memperlihatkan potret seorang gadis muda dengan wajah dingin nan serius. Tak ada senyuman di wajahnya. "Ya, memang perempuan ini yang aku maksud," jawab Andra yakin. Chiko menghela nafas pelan mendengar itu. "Sebenarnya dia sangat terkenal di kalangan pengusaha. Dia memiliki sebutan 'Lady Killer' dari para pengusaha yang mengenalnya," jelas Chiko. Alis Andra bertaut mendengar itu. "Kenapa dia memiliki sebutan mengerikan begitu?" tanya Andra. Dia jadi was-was sendiri karena pernah terlibat dengan gadis itu. "Dia menjadi pemimpin perusahaan sejak usia 14 tahun. Usia yang masih sangat muda. Dan diusia tersebut, dia bisa menghancurkan bisnis keluarga Arta Wijaya dan merebut semua saham dan kekayaan mereka. Bahkan memenjarakan seluruh anggota keluarga tersebut." Chiko menjelaskan lagi. Andra ngeri sendiri mendengarnya. Merasa tak percaya juga. Usia 14 tahun memimpin perusahaan? "Dari riwayat hidup, dia memang tumbuh dalam keluarga pengusaha. Mulai dari kakek dan nenek dari pihak ibu, lalu ibu kandungnya, juga orang tua angkatnya. Semuanya pengusaha dan pebisnis. Tak salah jika dia memiliki otak yang sangat cerdas. Namun, dari orang-orang aku juga mendengar dia mengalami tragedi pahit dalam hidup yang membuatnya selalu bersikap kejam. Dia tak akan mengampuni musuh yang merecoki hidupnya. Dia akan menghancurkan orang tersebut sampai ke akar. Sampai orang tersebut putus asa untuk melanjutkan hidupnya." Andra merinding mendengar penjelasan Chiko barusan. Sekejam itukah Alisya? Andra sangat tak menyangka. "Dia baru berusia 19 tahun. Dia adalah pemilik dari Agatha Beauty, Elizabeth Fashion, FC Company dan juga pemilik restoran Exive yang sudah memiliki banyak cabang. Kau tahu? Dia itu beberapa tingkat di atas kita. Jadi, aku peringatkan kau untuk hati-hati jika terlibat sesuatu dengannya." Chiko berusaha memberikan peringatan. Pasalnya, dia tahu ada sesuatu yang diinginkan oleh Andra hingga Andra memintanya mencari informasi tentang Alisya. "Wah. Aku tak menyangka dia sekaya itu," gumam Andra. Benar perkiraannya, Alisya bukanlah orang sembarangan. Bahkan, derajatnya pun jauh dibawah Alisya. "Sekarang juga ada kabar dia sedang mengincar Herlangga Empire. Aku juga penasaran kenapa dia melakukan itu. Dari informasi ke belakang, dia akan mengincar perusahaan yang sudah mencari masalah dengannya. Dan belum ada yang tahu apa yang terjadi antara gadis itu dengan keluarga Erlangga." Andra terdiam mendengar itu, menyimak segala penjelasan Chiko. "Ngomong-ngomong, kenapa kau meminta informasi tentang gadis ini? Biasanya kau selalu cuek jika berhubungan dengan masalah perempuan." Chiko berujar heran. Andra mengangkat kedua bahunya. "Semalam aku bertemu dengannya di kelab malam. Tak ada yang menjemputnya, jadi aku membawanya ke apartemenku. Aku tak menyangka dia adalah orang yang sangat penting," jelas Andra. Mata Chiko melebar mendengar itu. Dia menatap Andra tak percaya. "Kau menidurinya?" tanya Chiko. Andra mendesis pelan mendengar itu. "Ya nggak lah. Aku hanya membawanya ke apartemenku saja." Andra membalas dengan kesal. Chiko menghela nafas pelan mendengar itu. Kemudian dia membereskan semua berkas tentang data diri Alisya. "Aku harus pergi sekarang karena sudah ada janji. Kau bisa membawa semua berkas ini jika mau," ucap Chiko. Andra mengangguk, membawa semua berkas tersebut. Dia masih penasaran tentang Alisya. "Aku pergi duluan." Chiko berjalan keluar dari restoran. Meninggalkan Andra sendirian, yang membuka berkas-berkas itu lagi. *** "Sya, makan ini. Kamu pasti lapar." "Kakak bagaimana? Kakak pasti lapar juga." "Kamu lebih penting. Kakak akan baik-baik saja." Kenangan buruk itu masih terekam jelas dalam benak Alisya. Saat dia dan Leo dikurung di dalam gudang tanpa diberi makan atau minum. Saat itu, Leo menemukan sebungkus roti yang sudah hampir basi. Dia tak memakannya, dan memberikannya pada Alisya. Dia tak mau Alisya sampai kelaparan. Saat itu, mereka kelaparan, kehausan, dan kedinginan. Sari dan keluarganya yang lain tak peduli apakah Leo dan Alisya masih hidup atau tidak. Mereka senang-senang dengan semua kekayaan peninggalan Darwin yang 90% milik Leo dan Alisya. Alisya memejamkan mata, merasakan hatinya yang begitu perih mengingat kejadian masa lalu. Dimana Sari begitu kejam mengurung dia dan Leo hanya karena kesalahan kecil. Kehidupan dia dan Leo yang semula sangat sempurna berubah 180 derajat setelah Darwin dan Gina meninggal. Mereka, sangat menderita. Tapi kini, keadaan sudah berbalik. Alisya berada di puncak kejayaan. Dia sangat berkuasa, hingga bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Walaupun sering disebut kejam, sebenarnya Alisya tak pernah mengganggu orang yang tak bersalah. Dia hanya akan menekan orang yang sudah membuat hidupnya menderita selama ini. Dia juga akan memberikan hukuman untuk orang yang coba-coba mengganggu hidupnya. Agatha Beauty, adalah bisnis kosmetik peninggalan ibunya, Diana. Elizabeth Fashion, adalah bisnis butik peninggalan neneknya. Lalu FC Company, adalah bisnis milik kakeknya. Sedangkan restoran Exive, adalah milik Leo. Namun kepemimpinannya dipegang dulu oleh Alisya karena Leo yang koma sampai saat ini. Dengan kekuasaan yang Alisya miliki, tentu Hendra dan keluarganya ketakutan. Mereka cemas, Alisya akan mendapatkan semua milik mereka. Sedangkan akhir-akhir ini, perusahaan Hendra mengalami penurunan harga saham. Dan hal itu. Membuat mereka semakin takut akan serangan dari Alisya yang tak terduga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD