bab 1 awal pertemuan
dulu kala disebuah hutan yang luas(tidak disebutkan daerahnya) ada sebuah rumah tua yang terbuat dari kayu yang berdiri kokoh ditengah hutan namun penghuninya hanya dua orang yaitu nenek dan cucunya.
nenek bernama Mirah Sedangkan cucunya bernama Delian, delian hidup bersama neneknya saja karna kedua orang tuanya sudah meninggalkannya dari bayi hingga sebesar ini dan orangtuanya tidak pernah kembali menemui sang nenek dan anaknya yang membuat nenek menjadi keras hati tidak ingin membicarakan kedua orangtua delian lagi disaat delian menanyakan tentang kedua orangtuanya setelah itu delian tidak membicarakan orangtuanya lagi.
kini umur deliandya 5 tahun setengah dan tidak lama lagi ia berulang tahun. dihari ulang tahunnya delian meminta nenek membuatkannya mahkota-mahkotaan yang terbuat dari akar-akar pohon dan dihiasi bunga, nenek ingin menhadiahinya dengan membuatkannya baju baru namun delian hanya ingin mahkota-mahkotaan karna ia bilang ia akan terlihat cantik
setelah selesai membicarakan hadiah yang diinginkan delian nenek segera pergi ke hutan mencari buah-buahan lalu menjualnya kepasar untuk membeli beras
"setelah nanti nenek pulang baru nenek buatkan mahkotanya ya,delian"ucap nenek mirah dengan senang delian mengiyakan perkataan nenek sambil memperlihatkan giginya yang kecil-kecil itu
nenek sudah pergi kedesa dari tadi kini delian hanya sendiri dirumah tetapi ia tidak takut sendiri.sekian lama menunggu nenek belum juga balik pulang padahal hari semakin siang dan delian belum makan
karena lapar delian pergi kebelakang rumah untuk mengambil pisang dan tebu untuk dimakan sambil menunggu nenek
dibelakang rumah mereka ada sebuah lubang batu besar yang lumayan dalam
pohon pisang itu berseberangan dengan lubang batu jadi delian harus berhati-hati agar tidak jatuh,ia memegang pisau yang sudah dikaitkan dibambu untuk jala ia mendirikan jala itu dan memotong batang pisang agar pisangnya terjatuh namun yang jatuh adalah pisaunya yang terlepas dari bambu atau juga disebut jala
delian menarik dengan sekuat tenaga pisau yang jatuh itu menggunakan bambu namun sayang ia terjatuh kedalam lubang batu itu. "Brukk!"(suara delian jatuh)
"aw nenek!" teriak delian ketika terjatuh disaat ia membuka mata lubang itu sangat gelap dan ada genangan air dibawahnya delian sangat ketakutan didalam sana dan pikirannya memikirkan bahwa didalam lubang ada ular dapat memakannya
ia terus berteriak meminta tolong takutnya nenek mendengar teriakannya lalu menolong delian keluar
"tolong nek! nenek! nek! tolong nek!" teriak delian namun tidak ada jawaban sepertinya nenek belum pulang kerumah. delian semakin ketakutan dan ingin menangis namun disaat ia melompat-lompat dan menoleh keatas untuk melihat apakah masih ada orang namun yang ia lihat disana banyak para binatang-binatang hutan menatapnya dari kejauhan sambil menatap delian melihat banyak hewan delian terdiam dari ketakutannya dan bahagia karna banyak hewan dapat menemaninya walaupun ia didalam lubang gelap tersebut
seseorang keluar dari banyaknya gerombolan hewan,orang itu berjubah hitam dengan wajah yang tidak terlihat ia menarik tangan delian hingga membuat delian dapat keluar dari lubang itu
delian terdiam dan hanya menatap orang asing itu dan orang asing itu juga menatap delian. mereka saling menatap hingga saat dimana delian mendekat dengan wajah serius kearah orang berjubah hitam tersebut, delian menegakkan kepala dan berkata pada orang itu dengan wajah serius sambil memegang kayu yang banyak patahan dahan tajam
"apakah kamu..." ucap delian sambil menyipitkan mata dan mengkerutkan alis spontan orang berjubah menjadi panas-dingin karna anak kecil umur 5 tahun "apakah kamu..." ( suasana semakin menegangkan ) "deg deg deg" bunyi hati seorang yang berjubah itu.
"apakah kamu.... yang tukang antar jemput nenek?" ucap delian dengan wajah polosnya orang berjubah itu seketika linglung akibat pertanyaan delian dan menjawab nenek masih belum pulang
" benarkah nenek belum pulang?" tanya delian lagi kepada orang berjubah itu.
"......" (tidak menjawab)
"besok ulangtahunku nenek akan membuatkan aku mahkota,,hmm apa kamu juga membawa hadiah untukku?!" kata delian sambil memeluk orang tersebut namun orang berjubah itu hanya diam menatap delian yang pendek nan kecil
"(kenal tidak keluarga tidak datang-datang minta hadiah. tidak ada terima kasihnya dasar anak kecil serakah)"ucap orang berjubah sambil menepuk keningnya
"La.. La..La" teriak nenek mirah mencari delian habis pulang dari pasar. mendengar nenek pulang delian mengajak orang itu untuk mengikutinya datang nenek namun orang tadi hanya diam
"ayolah cepat nenek sudah memanggil"
seorang berjubah itu tidak menjawab ia hanya berdiri diam dan mulai membuka penutup wajahnya dan...... "DOORRR!!!"
"ka-ka kamu seorang seorang priaa!!!waah kakak kamu tampan sekali mau tidak jadi suamiku bila aku besar nanti" ucap delian pada seorang yang sangat tampan itu
"hey hey anak kecil tidak boleh mikir yang aneh-aneh!!!" teriak pria itu sambil mendekatkan wajahnya pada delian tiba-tiba
"cup" sebuah ciuman bibir melayang dari mulut pria itu ke bibir kecil delian,karna delian masih kecil ia hanya diam dan merasakannya saja. namun pria itu menggigit bibir delian sambil berkata
"kamu memang ditakdirkan untukku ternyata. selamanya kamu tetap milikku tidak ada yang dapat mengambilmu dariku!" ucap pria itu setelah bibir delian digigit ia tiba-tiba pingsan dan pria itu meninggalkan delian sambil berlari pergi setelah nenek hampir sampai
nenek yang dari tadi mencari delian terkejut mendapati delian yang sudah terkapar ditanah segera nenek mengangkat cucunya walaupun ia tidak bertenaga
karna delian berat nenek menyeret kakinya dari belakang rumah hingga ke dalam rumah dan membaringkan delian ditempat tidurnya
nenek membangunkan delian yang ternyata delian hanya tertidur sambil bermimpi-mimpi indah
mendapati delian hanya tidur nenek mengambil air dan menyiram kan ke wajah delian spontan delian sadar dari tidurnya
"mimpi apa!,sudah dibilang jangan kebelakang rumah masih kesana" nenek seperti menyembunyikan sesuatu dari delian
"aku lapar nenek tidak ada dirumah aku cuma mengambil pisang" kisah delian sambil memasang raut wajah kasian
"sudah jangan menangis,kedepannya jangan kebelakang rumah lagi!" nasihat nenek delian hanya mengiyakan lalu mengambil beras dan membantu nenek menanak nasi tidak ketinggalan nenek juga sibuk membuat pais ikan untuk delian makan karna dari tadi pagi mereka berdua tidak makan.
setelah itu malam hari tiba
sebelum nenek dan delian tidur mereka berdua bercerita tentang masa lalu nenek yang menyenangkan, nenek bercerita bahwa ia sangat rindu dengan orang tuanya mendengar itu delian juga jadi rindu dan ingin bertemu dengan orang tuanya segera namun nenek tidak memperdulikan itu nenek berkata delian harus hidup dan belajar menjadi orang yang mandiri tanpa perlu dikasihani orang-orang hidup itu mau susah maupun senang memang sudah hukum alam jadi jalanilah dengan tenang dan kuat kan lah diri didalam sebuah ujian tuhan setelah menasihati delian nenek tertidur dan delian juga merenungkan perkataan nenek lalu tidur setelahnya