Calon Menantu

1239 Words

"Kau tidak apa-apa?" tanya Brian begitu Ayana keluar dari toilet. Pria itu sengaja menunggunya di koridor untuk memastikan. Tanpa memperhatikan Chaca di samping Ayana yang sejak tadi menahan tawa. Direkturnya yang terkenal garang justru memasang tampang cemas. "Maaf saya permisi," potong Chaca sebelum Ayana menjawab. Dia tidak ingin mengganggu pasangan baru yang tengah dimabuk asmara. "Saya baik-baik saja." Ayana membuka mulut saat Chaca telah menghilang. "Apa dia menyusahkan mu?" tanya Brian sembari menunjuk perut Ayana. Sontak saja Ayana menggeleng keras. "Tidak sama sekali. Saya sudah lama menginginkan kehadirannya. Saya rela merasakan apapun yang penting dia tumbuh dengan baik." Brian mengangguk mantap. Ayana memang tipikal perempuan tangguh yang tidak mengandalkan siapapun.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD