"Perutku sakit sekali, seperti ada yang meremas dari dalam," lirih Alma beralasan. Dia hanya ingin mengalihkan perhatian Daniel sekaligus membuat lelaki itu merasa bersalah. "Apa mungkin ada masalah dengan bayi kita?" Daniel mulai dilanda panik. Pasalnya dia yang paling menginginkan kehadiran seorang anak. Jadi begitu tahu Alma hamil dia over bahagia. "Entahlah, aku tidak tahu," jawab Alma pasrah. Wajahnya sudah tampak lesu. Tanpa pikir panjang Daniel pun segera membantu Alma untuk bangkir dan berjalan keluar ruangan. "Lebih baik kita pulang sekarang juga, aku tidak ingin anak kita kenapa-kenapa," ujar Daniel. "Ya, aku setuju. Aku ingin sekali istirahat di rumah saja," timpal Alma menghela napa lega. "Tidak. Kita perlu memeriksakan kandunganmu," tolak Daniel tegas. "Maksud ka