Arion berdiri di depan jendela besar dalam ruangannya dengan satu cup kopi ditangannya, menatap langit malam yang cukup cerah hari ini, dengan bintang-bintang bertaburan di langit gelap malam. Tanpak tenang, dan hening. Seperti suasana yang sangat Arion sukai selama ini.
Ponsel dalam sakunya bergetar. Pria itu segera merogoh dan mengambil benda tersebut, berharap Nara yang menghubunginya untuk memberikan jawaban. Tersirat raut wajah kecewa di wajahnya seraya memandang layar ponsel dan segera menggeser tombol hijau ke atas, dan menempelkan ponsel pada telinganya. Belum sempat Arion menyapa, pria dari seberang telepon itu sudah lebih dulu bertanya padanya.
"Lo mau nikah, Ri?" tanya Niki.
Arion mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaan Niki. Pria itu memejamkan matanya sesaat. Lalu me
