Part 17

1991 Words

"Apa kau pikir perusahaan ini milik nenekmu?" maki Dedi begitu Rea meletakkan ponselnya di telinganya. Rea menarik napas panjang sambil memejamkan matanya. Bosnya marah. "Sebaiknya kau cepat kemari dan kemasi barang barangmu. Aku tidak butuh asisten yg tidak becus seperti kau." "Tapi pak..." Tut tut tut Bagus. Dia dipecat. Sepertinya ia akan menjadi pengangguran sampai mendapatkan pekerjaan kembali. Sambil mendesah kesal ia meletakkan ponselnya kembali ke meja. Mengambil sandwich yg ada di hadapannya dan langsung melahapnya. Mengingat ingat berapa sisa tabungannya dan memikirkan kemana ia akan mengajukan lamaran pekerjaan. Kecupan ringan di dahinya menyadarkan lamunannya. Ia melihat Darius yg sudah segar sehabis mandi dan mengenakan pakaian santainya mengambil tempat duduk di sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD