Rea menggeleng penuh harga diri. Hatinya mendengus mendengar kalimat. 'Kau kenalan pemilik perusahaan ini. Dan aku adalah istri pemilik perusahaan ini. Aku juga tidak membutuhkan bantuanmu, wanita licik,' ingin sekali ia meneriakkan kata-kata itu tepat di depan muka Gina. Tapi ia tidak melakukannya. Ia tidak cukup bodoh melakukan hal memalukan itu. Jadi ia menggeleng dengan harga dirinya dan berkata, "Terima kasih, Gina. Tapi aku ke sini bukan untuk mencari pekerjaan." "Oo... baiklah kalau begitu." jawab Gina masih dengan nada angkuh. "Aku duluan." Rea menyipitkan matanya melihat Gina yang berjalan melewatinya menuju lift para direksi yang ada di ujung sebelah kanan. "Kau kenal dengan tunangan tuan Darius?" pertanyaan Sofia membuat Rea menoleh. Rea hanya diam tak menjawab. Ternyata pem