"Papa... Mama...." Teriakan Vania langsung pecah saat ia melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tamu saat ia tiba. Desi dan Arman spontan berdiri ketika melihat kedatangan Vania. Terutama Desi yang segera menghambur memeluk putrinya hingga jinjingan di tangan Vania terlepas dan jatuh ke lantai. "Vania... putri mama... akhirnya kamu datang juga." Lirih Desi yang tak sadar sudah terbawa suasana sampai menitikkan air mata. Vania mengusap punggung mamanya, gara gara isakan Desi, ia pun terbawa suasana dan ikut menangis. Padahal mereka baru terpisah beberapa hari, namun reaksinya sudah seperti orang yang tak bertemu beberapa tahun. Arman ikut berdiri di belakang, menatap dua wanita kesayangannya dalam diam. Tidak perlu ikut nimbrung dalam adegan mengharukan, Arman sudah cukup merasak