When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dua tangan mungil menjadi atensi tersendiri untuk Gladis mainkan. Kecil mungil dan menyenangkan, itulah gambaran yang Gladis buat untuk memandang anaknya yang baru lahir. Andhara Nugraha nama yang Gladis sematkan untuk sang anak, usulan dari almarhum nenek sebelum beliau tinggal di Sumatera. Wajah Andhara sebagian besar diturunkan dari Artha, dari kelopak mata, hidung, hingga bibir sama persisi dengan sang ayah. Gladis hanya memiliki bagian kecil, seperti pipi. Ada ketidak senangan menyadari dirinya yang berperan banyak sejak Andhara dalam kandungan namun malah Artha yang mendapat banyak kemiripan. “Lo abis nangis?” seseorang masuk ke dalam ruang rawat Gladis membawa beberapa kotak tempat makan “Dikit.” Orang itu hanya menghembuskan nafas berat mendengar jawaban Gladis, dan memilih