When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Gavin Besok malam ketemu Di Cafe XXX Gue perlu bicara. Cakrawala Dia tadi dateng kan? Gak usah bohong. Gue udah peringatin elo Besok gue kasih semua buktinya. ××× Gladis melamun ditengah pekerjaannya, memikirkan bagaimana mana semesta membawanya ke dalam suatu yang rumit seperti ini. Dulu dia selalu berdoa agar mempunyai keluarga yang utuh bagi anaknya supaya tak merasakan kehidupan sepertinya. Gladis hanya ingin hidup tenang dengan memberi keluarga yang utuh untuk memenuhi kasih sayang anaknya. Tapi rasanya banyak badai yang menjadi penghalang terwujudnya mimpi itu. “Mbak, saya belanja dulu ke minimarket, mumpung Dara sama Lula masih tidur.” Mbak Sumi yang sedari tadi melihat Gladis melamun berpamitan sambil menegur sedikit agar Gladis tak keterusan melamun. “O-oh ... Iya,