INTRO
Kerajaan Runnia atau lebih di kenal sebagai kerajaan wanita karena memiliki pasukan elit wanita yang tidak ada di kerajaan lain. Di sana adalah satu satunya tempat wanita boleh menjadi prajurit. Hal itu sudah terjadi sejak awal pendirian kerajaan tersebut.
Sejarah di awali oleh perang yang memperebutkan wilayah oasis di Padang gurun yang saat ini menjadi pusat Kerajaan Runnia. Perang yang di picu oleh bangsa numos yang tidak setuju dengan pembangunan wilayah baru di sekitar oasis. Padahal bangsa numos adalah bangsa dari musim semi yang jauh dari oasis.
Perang itu terjadi selama lima belas tahun dan di menangkan oleh Runnia. Selama lima belas tahun itu pula hampir separuh dari pria bangsa itu tewas termasuk komandan pasukan Runnia.
Di saat itulah sang raja turun tangan untuk melatih beberapa gadis yang akan menjadi prajurit Runnia. Butuh waktu delapan tahun sampai kerajaan itu memiliki prajurit yang kuat dan cerdik.
Salah satu syarat untuk menjadi prajurit wanita adalah masih gadis. Mereka juga boleh menikah dengan syarat meninggalkan pekerjaan mereka. Itu sebabnya banyak prajurit wanita yang menikah di usia yang lebih matang dari pada wanita pada umumnya.
Bahkan dalam kondisi tertentu ada prajurit yang di hamili dulu oleh calonnya agar ia mau menikah. Karena kebanyakan dari para prajurit itu sudah tidak memiliki tujuan untuk menikah dan mereka mempunyai keloyalan yang sangat tinggi.
Runnia bukan kerajaan yang kejam jadi mereka akan melepas wanita hamil itu ke tangan calon suaminya . Karena di sana wanita hamil dan anak-anak termasuk aset yang di bawah perlindungan langsung dari kerajaan.
Walaupun sudah seperti itu angka kelahiran Runnia memang tidak besar karena mereka membatasi dengan tegas agar setiap anggota keluarga hanya memiliki dua anak maksimal. Itu semua juga untuk kesejahteraan anak-anak itu.
Kembali tentang prajurit wanita, setiap wanita yang tahu kalau mereka hamil harus memberi tahu kepada komandan mereka dan mendapatkan surat kompensasi prajurit. Tapi berbeda cerita kalau itu terjadi kepada komandan, karena mereka harus datang menghadap sang ratu atau raja yang saat ini menjabat. Itu hal yang akan di lakukan blu saat ini.
Blu adalah nama kode dari komandan pasukan elit Utara. Tidak ada yang tahu nama asli gadis itu kecuali sang Ratu . Gadis itu memiliki tubuh yang berbeda dari gadis lainnya di Runnia. Ia memiliki tinggi sekitar lima kaki sepuluh inci atau seratus delapan puluh cm , memiliki kulit eksotis dan rambut hitam panjang dan warna mata biru yang mencolok membuat semua orang yang melihatnya akan terpana.
Gadis itu saat ini sedang berada di istana untuk menunggu sang ratu. Ada hal yang harus ia bicarakan kepada pimpinannya itu .
" Yang mulia Rana memasuki ruangan,"
Terdengar suara dari luar ruangan yang menandakan ratu akan masuk ke ruangan itu. Blu segera berdiri untuk menyambut sang Ratu.
"Salam yang mulia Rana,"
" Katakan blu , hal apa yang membuatmu jauh-jauh dari Utara," ucap sang ratu tanpa basa-basi.
" Saya mengajukan pengunduran diri saya, ini suratnya yang mulia," ucap blu dengan tenang.
Brak....
Ratu menepuk meja di depannya dengan sangat keras. Ia terlihat terkejut dan emosi saat melihat surat di depannya.
" APA INI?" Tanya sang ratu.
" Maaf yang mulia saya hamil, untuk itu saya mengajukan pengunduran diri ini," jawab blu.
"Lalu orang seperti apa calon suamimu sapphire?" Tanya Ratu.
Mendengar pertanyaan itu tiba-tiba tubuh blu menjadi kaku. Tidak biasanya sang Ratu memanggil namanya , apalagi dengan kondisi sekarang ini.
" Saya tidak tahu," jawab sapphire dengan kepala menunduk.
Ratu membelalakkan matanya , ia segera melangkah maju dan memegangi kedua lengan sapphire.
" APA MAKSUDMU SAPPHIRE? APA KAU DI PERKOSA OLEH b******n?"
Kali ini ratu sangat emosi dengan perkataan sapphire , gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri di nodai oleh orang.
"Saya tidak tahu yang mulia, saya tidak ingat apapun saat itu,"
Ratu menepuk dahinya frustasi, ia bingung harus berkata apa kali ini.
" Anna panggilkan tabib dan penyihir menara sekarang," ucap ratu kepada datang yang ada di depan ruangan.
"Pertama kau harus di periksa dulu dan aku masih belum menerima surat mu ini srigala biruku," ucap sang ratu sambil merobek surat yang ia terima dari sapphire.
Sapphire sangat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh ratu. Tidak biasanya wanita itu menolak mentah-mentah surat pengunduran diri dari wanita yang sudah hamil. Karena biasanya setiap anak buah blu yang hamil ia akan segera mengirim surat kepada sang satu dan selang satu hari ia langsung mendapatkan balasan surat kompensasi dan beberapa barang yang di butuhkan oleh ibu hamil.
" Ayo tabib sudah menunggu," ajak sang ratu.
"Baik yang mulia,"
Sapphire mengikuti ratu dengan wajah yang tetap tenang walau ia sebenarnya sedang kebingungan. Ia segera masuk ke suatu ruangan periksa yang ia tahu ruangan itu kedap suara. Ia juga bingung kenapa penyihir menara dibutuhkan saat ini.
Tabib menyuruhnya untuk berbaring di tempat periksa dan ratu mengamati blu dari jarak yang cukup dekat. Cukup sepuluh menit tabib itu memeriksa dan segera menghadap ke ratu.
" Yang mulia saat ini nona blu memang sedang mengandung usia kandungannya satu bulan,"
" Kalau begitu beri dia resep tonik yang di butuhkan ibu hamil ," jawab sang ratu.
Dengan cepat tabib itu segera menulis resep untuk blu dan memberikannya kepada sang ratu.
" Ini yang mulia, saya pamit undur diri yang mulia," ucap tabib itu.
Belum sampai tabib itu keluar ratu segera menarik tangan tabib itu membisikkan sesuatu.
" Keluarlah dengan tenang pastikan kau tidak mengatakan apa yang kau lihat saat ini terimakasih,"
Ucapan sang ratu cukup membuat tabib itu merasa merinding dan segera keluar dari sana.
" Saya tidak berbohong yang mulia, saya memang hamil," jawab blu yang saat ini duduk di tempat pemeriksaan tadi.
" Ya ya ya kali ini kita lihat siapa ayah dari anak itu,"
"Sepertinya itu tidak akan bisa yang mulia walaupun menggunakan sihir ingatan," blu tahu betul apa yang akan di lakukan oleh ratu Rana.
" Aku belum tahu kalau belum mencobanya, bukalah ingatannya! "Ucap sang ratu kepada penyihir itu.
Dengan cepat penyihir segera membuka segel sihir di atas kepala blu. Ia mencoba menggali siapa ayah dari bayi di kandungan blu dari ingatan gadis itu.
Lebih dari tiga jam ratu memperhatikan penyihir yang melakukan sihir ingatan kepada blu namun sepertinya ia belum menemukan apapun.
" Maaf yang mulia sepertinya memang ada yang salah dari ingatan nona blu, seperti ada yang mencurinya,"ucap penyihir itu.
"Kau keluar lah,"
Setelah penyihir itu keluar ratu segera duduk di sebelah ranjang yang di tempati blu dan mengusap rambut gadis itu.
" Coba ceritakan dari awal apa yang sebenarnya terjadi serigala biruku,"