Sean tengah terduduk dengan lemasnya di ruang tunggu kamar operasi, kepalanya menunduk ke bawah sembari melihat tangannya yang tadi digunakan untuk menampar pipi Sonia secara tidak sengaja. Jangan pernah berpikir bahwa Sean sengaja melakukan hal itu. Dia hanya reflek dan tidak bisa mengendalikan emosinya yang kecewa dengan perlakuan Sonia. Dia akan baik-baik saja jika itu adalah Jessica, dia akan bersikap biasa saja,tapi masalahnya sekarang adalah bayi yang ada dalam kandungan Jessica. Janin itu hanyalah janin polos yang tidak tahu-menahu mengenai apapun. Seharusnya Sonia berpikir jika ada makhluk kecil yang tidak berdaya. Tapi, sekarang yang ada dipikiran Sean ada dua hal. Pertama bayi Jessica dam kedua Sonia. Gadis itu langsung berlari meninggalkan dirinya dan hal itu membuat Sean se