TEMPAT PALING AMAN

987 Words

*** Ternyata aku masih diberikan kemampuan untuk ke kamar mandi, untuk membersihkan diri, akupun masih diberikan kesempatan makan tanpa memuntahkan makanan itu lagi. Dan selanjutnya seperti itu, meski aku berusaha mati hidup terus menarikku kembali untuk menghadapinya. Suatu malam pria itu berdiri di depan pintu kamar mandi, aku yang baru membersihkan diri agak terkejut melihatnya. Tidak ingin berkontak mata dengannya aku pun melengos pergi. “Sampai kapan kau akan diam saja?” Memang ada yang perlu aku perbuat, katakan apa yang bisa kulakukan? selain telanjang di depannya untuk jadi suguhan s*x buatnya? Dia berjalan menyusulku. Aku berniat menyalakan perapian, entah kenapa malam itu Ny. Rose tidak ke kamarku. “Kinar,” panggilnya. “Katakan apa yang kau inginkan, beritahu aku.” A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD